MAGELANG: (Bagian-3) 4 Desa Wisata yang Harus Dikunjungi, Menikmati Kesejukan Alami Nan Segar

Wisata Gunung Telomoyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
Sumber :
  • jatengprov.go.id

 

Keindahan paronama alam, suasana alam  yang indah saat matahari terbit dapat dinikmati di sni.

Di samping ada legenda dan mitos mengatakan, apabila wisatawan datang tanpa pemandu dari masyarakat lokal, mereka akan tersesat.

Daya tarik lainnya berupa Sendang Suroh, dimana dulunya Pangeran Diponegoro melakukan ritual dan doa sebelum menyusun strategi perang.

Di sini Pangeran Diponegoro membangkitkan semangat para muridnya yang waktu itu hampir putus asa dalam perjuangan melawan penjajah Belanda.

Berlokasi di dusun Gedangsambu di Desa Giritengah, yaitu berupa sendang (sumber mata air), dan hutan belantara, ada beberapa pohon yang sudah berumur ratusan tahun.

Setiap bulan Muharam, banyak dikunjungi para peziarah yang percaya, bila berdoa di tempat ini akan cepat dikabulkan keinginananya.

Setiap tahun di bulan Muharam pula, pemerintah desa juga mengadakan event tahunan yaitu festival Sendang Suruh untuk mengenang perjuangan Pangeran Diponegoro dan para sahabatnya.

Membasuh muka di Sendang ini, dipercaya akan menambah aura dan awet muda.

Terdapat pula Sendang Kali Oho yang berlokasi di Dusun Gedangsambu (Krinjing).

Tempat ini merupakan sendang/belik sebagai sumber mata air bagi penduduk setempat.

Ada cerita rakyat tentang sejarah Dusun Krinjing yang sekarang menjadi bagian dari Dusun Gedang Sambu, dahulu sebelum ada penduduk tinggal di wilayah Krinjing, ada seorang pengembara yang dikenal sebagai salah satu pengikut Pangeran Diponegoro yaitu Den Ayu Samirah.

Sanggar Pemeleng di Dusun Onggosoro yang terletak di tengah permukiman penduduk yang dihuni sekitar 586 jiwa dengan 75% Pemeluk Pameleng (Kepercayaan Kejawen).

Setiap malam Jumat Pahing dilaksanakan ritual yang diikuti oleh pemeluk kepercayaan.

Dan setiap tanggal 15 Suro, diselenggarakan ritual besar dengan diikuti dari luar daerah yang dilanjutkan dengan pementasan kesenian tradisional setempat.

Tersedia pula Batu Meja, berlokasi di Dusun Mijil.

Menurut legenda, batu tersebut berfungsi sebagai tempat persembahan, hingga kini masih dianggap keramat oleh masyarakat Desa Giritengah.

Desa Giritengah terkenal sebagai desa perajin topeng dan banbu.

Wisatawan bisa berkunjung dan melihat serta belajar bagaimana cara membuat kerajinan ini.

Di Desa Wisata Giritengah, wisatawan juga dapat langsung merasakan Susu Kambing Etawa yang mereka perah sendiri serta memberi makan kambing.

Selain itu, budidaya lebah madu menjadi produk unggulan dari desa ini.

Madu dipercaya dan telah terbukti secara medis, sangat bagus untuk ketahanan tubuh dan membantu menyembuhkan berbagai penyakit.

Di Dusun Ngaglik dan Kamal yang merupakan pengahasil madu terbanyak, pengunjung dapat belajar bagaimana cara budi daya lebah penghasil madu ini, dan juga bisa berinteraksi, bagaimana cara mengambil madu dari sarangnya.

Desa ini juga sering menerima kunjungan studi cara budi daya madu.

12. "Nirwana Sunrise" Desa Wisata Karangrejo

 

Photo :
  • pariwisata.magelangkab.go.id

 

Desa Wisata Karangrejo terletak sekitar 4 km dari Candi Borobudur.

Desa Wisata ini memilki potensi unggulan yaitu “Punthuk Setumbu” yang menawarkan Nirwana Sunrise.

Di bukit dengan ketinggian 400 meter mdpl ini, Anda dapat menikmati Candi Borobudur dengan tidak biasa.

Sebelum fajar menyingsing, bersiaplah untuk menuju Dusun Kurahan, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur untuk memulai pendakian menuju bukit.

Perjalanan yang cukup melelahkan akan terobati dengan indahnya sang mentari yang mulai beranjak dari peraduannya.