Apakah Makan sebelum Tidur Itu Buruk? Inilah 3 Risiko Makan sebelum Tidur (2)

Mie Seringkali Dimakan Malam Hari Kala Perut Lapar
Sumber :
  • pixabay

Untuk mengurangi risiko GER, mulas dan gejala terkait, para ahli menyarankan untuk tidak berbaring telentang segera setelah makan. Selain itu, para ahli menyarankan masyarakat untuk menghindari makan penuh dua hingga empat jam sebelum tidur.

2. Kualitas Tidur yang Buruk

Makan terlalu banyak menjelang waktu tidur dapat memengaruhi kualitas tidur. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan berkalori tinggi dengan banyak lemak atau karbohidrat kurang dari satu jam sebelum tidur dapat memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk tertidur. Sebaliknya, mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat setidaknya empat jam sebelum tidur dapat mengurangi waktu yang dihabiskan untuk terjaga di tempat tidur sebelum tidur.

Makan tepat sebelum tidur juga bisa membuat seseorang terbangun di tengah malam. Sebuah penelitian menemukan bahwa partisipan yang makan atau minum kurang dari satu jam sebelum tidur jauh lebih mungkin untuk terbangun setelah tertidur dibandingkan orang yang mengonsumsi sesuatu dua jam atau lebih sebelum tidur.

3. Kegemukan

Hubungan antara makan menjelang waktu tidur dan obesitas sangatlah rumit. Meskipun penelitian menunjukkan bahwa makan larut malam dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya obesitas, hal ini mungkin sangat bergantung pada jenis makanan dan ukuran porsi.

Orang dewasa harus mengonsumsi jumlah kalori yang ditargetkan setiap hari, berdasarkan usia, tingkat aktivitas dan faktor individu lainnya. Jika makan atau ngemil di malam hari membuat asupan kalori seseorang melebihi jumlah yang ditargetkan, mereka mungkin berisiko mengalami kenaikan berat badan dan obesitas. Namun mengonsumsi camilan kecil di malam hari yang kaya nutrisi ternyata bisa bermanfaat bagi kesehatan seseorang.