UTU: Mahasiswa Universitas Teuku Umar, Meulaboh, Aceh Barat, Diwajibkan Berboncengan

Universitas Teuku Umar, Meulaboh, Aceh Barat
Sumber :
  • infopublik.id

Meulaboh, WISATAUniversitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, Aceh Barat mewajibkan warga kampus untuk berbocengan baik kendaraan roda dua maupun empat.

Mulai dari mahasiswa, dosen hingga civitas akademika lain. Hal ini sebagai langkah untuk mengurangi polusi udara dan emisi.  

“UTU ini kan kampus Nomor 22 terhijau di Indonesia dan penerima UI Green Metric, jadi salah satu indikatornya adalah, bagaimana kita mengurangi emisi sehingga kita harus mengurangi kendaraan masuk ke kampus, karena kendaraan cukup ramai sehingga dapat menimbulkan polusi,” kata Rektor UTU, Ishak Hasan, Selasa (3/10/2023).

Ishak menambahkan, aturan itu masih dalam tahap sosialisasi kepada seluruh warga kampus, dengan harapan melahirkan stigma positif, bahkan menjadi peran pihak satuan pengamanan (Satpam) untuk memastikan kebijakan itu terimplementasi.  

Bagi para mahasiswa, dosen dan pimpinan yang melanggar, tidak akan diberikan sanksi tindakan terlebih dahulu, tetapi hanya akan diberikan teguran.

“Kita tidak terlalu ketat juga, ada pertimbangan khusus karena kendaraan umum juga tidak masuk ke kampus dan transportasi publik juga terbatas, maka dari itu kita mengimbau saja dahulu, jadi kalau bisa berboncengan ya berboncengan, tapi kalau berkendara sendiri karena jaraknya terlalu jauh, kita masih berikan dispensasi,” ujar Ishak.  

Meskipun ada kebijakan wajib berboncengan bagi pengendara yang masuk ke kampus, bukan berarti pihaknya membenarkan pria dan wanita yang bukan muhrim untuk berboncengan berdua, karena itu melanggar syariat Islam.

Sebab, Aceh adalah provinsi yang melaksanakan syariat Islam dan kebijakan yang ada, tentu harus sesuai.

Selain untuk mengurangi polusi serta menjaga predikat sebagai UI Green Metric, aturan wajib berboncengan tersebut juga bertujuan untuk menertibkan kendaraan ataupun lalu lintas yang ada di kampus.  

“Karena sekarang ini kendaraan roda dua kan semakin banyak dan kampus kita ini kan terbatas lahan parkirnya, jadi kalau bisa dikurangkan lewat pembatasan kendaraan itu kan lebih bagus,” sebut Ishak.

(Sumber: infopublik.id)