Apa yang Akan Dikatakan Chrysippus tentang Dunia yang Serba Instan?

- Cuplikan Layar
Jakarta, WISATA – Dalam era digital seperti sekarang, segala sesuatu dituntut serba cepat: informasi harus tersedia dalam hitungan detik, makanan bisa dipesan dengan satu sentuhan layar, dan keputusan besar kerap diambil tanpa refleksi panjang. Dunia serba instan telah menjadi kenyataan, tetapi apakah ini membawa manusia ke arah yang lebih baik? Jika filsuf Yunani kuno Chrysippus hidup di zaman ini, apa yang akan ia katakan?
Chrysippus (280–206 SM) adalah tokoh penting dalam Stoikisme, aliran filsafat yang menekankan pentingnya hidup sesuai dengan akal budi (logos), mengendalikan emosi, dan menerima hal-hal yang berada di luar kendali kita. Ia dikenal sebagai filsuf yang menyusun Stoikisme menjadi sistem logis dan rasional. Dalam konteks zaman sekarang, ajaran-ajaran Chrysippus justru terasa semakin relevan.
Dunia Serba Instan dan Krisis Pengendalian Diri
Kehidupan modern memberikan banyak kemudahan, tetapi juga menciptakan ketergantungan pada kecepatan dan kepuasan instan. Kita terbiasa mendapat jawaban cepat dari mesin pencari, kepuasan emosional dari media sosial, dan validasi dari “like” atau komentar. Namun, apa akibatnya bagi kondisi batin manusia?
Bagi Chrysippus, kebajikan dan ketenangan batin hanya bisa dicapai melalui proses berpikir yang rasional dan latihan pengendalian diri. Dalam dunia yang serba instan, manusia lebih mudah tergoda untuk merespons segala sesuatu secara impulsif, tanpa jeda untuk refleksi atau pertimbangan etis.
“Rasionalitas adalah cahaya yang menuntun langkah kita di tengah kegelapan nafsu.” — Chrysippus
Artinya, semakin cepat dunia bergerak, semakin besar pula kebutuhan kita untuk memperlambat pikiran agar tidak terseret oleh arus emosi.