Marcus Aurelius: Kaisar Romawi yang Jadi Guru Spiritual Masa Kini

- Image Creator Bing/Handoko
Bagi Marcus, jiwa adalah tempat perlindungan paling suci — bukan kuil, bukan gunung, bukan tempat ibadah fisik. Ia mengajarkan bahwa kita bisa menemukan kedamaian, arah, dan makna hidup hanya dengan melihat ke dalam, bukan ke luar.
2. Hidup Selaras dengan Alam Semesta
Salah satu aspek spiritual dari ajaran Marcus adalah gagasannya tentang hidup selaras dengan alam. Ia percaya bahwa manusia adalah bagian dari tatanan kosmik, dan setiap peristiwa — termasuk penderitaan — punya tempat dan tujuan dalam harmoni semesta.
“Whatever happens to you has been waiting to happen since the beginning of time.”
(Apa pun yang terjadi padamu, sesungguhnya sudah menantimu sejak awal waktu.)
Dengan pandangan ini, Marcus mengajarkan kita untuk menerima kehidupan dengan lapang dada, bukan memberontak terhadap kenyataan. Dalam dunia spiritual modern, ini dikenal sebagai acceptance atau radical acceptance — menerima apa adanya sebagai bagian dari pertumbuhan jiwa.