Stoikisme Modern: Bagaimana Ryan Holiday Membuatnya Relevan Lagi di Era Media Sosial dan Krisis Mental
Selasa, 1 Juli 2025 - 07:42 WIB

Sumber :
- Cuplikan Layar
Contohnya:
- Dalam The Obstacle Is the Way, ia menjelaskan konsep Stoik bahwa rintangan bukan halangan, melainkan jalan.
- Di Ego Is the Enemy, ia membahas bagaimana ego menghancurkan potensi dan relasi, dengan kisah nyata tokoh seperti Steve Jobs dan John Wooden.
- Dalam Stillness Is the Key, ia menekankan pentingnya ketenangan batin sebagai kekuatan utama di dunia yang bising.
Relevansi Stoikisme di Era Digital
Holiday menyoroti bahwa dunia digital mendorong kita untuk terus bereaksi, pamer, dan membandingkan diri. Stoikisme justru mengajarkan sebaliknya: berhenti, berpikir, dan bertindak dengan nilai. Ini menjadi semacam "antivirus mental" di tengah banjir informasi dan tekanan eksistensial.
“Kita tidak harus punya opini tentang semua hal. Dan kita tidak harus bereaksi pada semuanya,” tulis Holiday.
Stoikisme, di tangan Holiday, menjadi alat untuk:
- Menghadapi kritik tanpa drama
- Mengelola ego saat sukses atau gagal
- Menjaga disiplin dalam pekerjaan dan relasi
- Menemukan makna lewat kontribusi, bukan validasi