Seneca: Batas Kekayaan yang Sehat Adalah Cukup dan Esensial, Bukan Berlebihan

- Cuplikan layar
Dalam dunia modern, banyak orang terjebak dalam “perlombaan tanpa garis akhir” atau rat race. Semakin banyak yang diperoleh, semakin besar pula keinginan. Hidup jadi tidak pernah tenang.
Beberapa bahaya dari kekayaan yang dikejar tanpa batas:
- Kecemasan kehilangan: Semakin banyak yang dimiliki, semakin besar ketakutan untuk kehilangan.
- Hubungan yang terganggu: Fokus berlebihan pada uang bisa merusak hubungan pribadi dan keluarga.
- Kehilangan arah hidup: Uang menjadi tujuan hidup, bukan alat untuk mencapai makna.
- Kecanduan status sosial: Hidup untuk mengesankan orang lain, bukan untuk kebahagiaan pribadi.
Seneca tidak menolak kekayaan. Ia hanya mengingatkan bahwa kekayaan harus berada dalam kendali kita, bukan kita yang dikendalikan olehnya.
Filosofi Stoik dan Relevansinya di Dunia Konsumerisme
Filsafat Stoik mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak datang dari luar, tetapi dari dalam. Ini sangat relevan di era media sosial, di mana banyak orang mengukur kesuksesan dari tampilan luar—rumah mewah, liburan glamor, gadget terbaru, dan sebagainya.
Seneca mengajak kita kembali ke pusat: ke dalam diri. Kebahagiaan yang sejati tidak datang dari jumlah uang, tetapi dari kemampuan untuk puas dengan apa yang sudah ada dan menggunakannya secara bijak.