Seneca: Keberuntungan Adalah Pertemuan antara Persiapan dan Kesempatan

- Image creator Bing/ Handoko
Malang, WISATA - “Luck is what happens when preparation meets opportunity.”
Dalam dunia yang sering kali menyalahkan atau menggantungkan hasil pada nasib, filsuf Stoik Romawi, Lucius Annaeus Seneca, hadir dengan sudut pandang yang tegas dan membumi. Ia menolak gagasan bahwa keberuntungan adalah faktor yang datang secara acak atau anugerah dari langit. Menurut Seneca, keberuntungan sejati terjadi ketika seseorang sudah siap sepenuhnya, lalu kesempatan datang dan ia mampu memanfaatkannya.
Kutipan ini telah menjadi inspirasi banyak orang selama ribuan tahun. Bukan hanya filosofis, tapi juga praktis dan sangat relevan untuk kehidupan modern—baik dalam pendidikan, karier, bisnis, hingga hubungan pribadi. Di tengah persaingan yang ketat dan ketidakpastian global, kesiapan diri menjadi kunci utama.
Keberuntungan Bukan Soal Nasib, Tapi Strategi
Banyak orang menganggap bahwa kesuksesan seseorang semata-mata karena “lagi beruntung.” Namun Seneca mengajak kita untuk melihat lebih dalam: di balik keberuntungan itu, sering kali tersembunyi persiapan panjang, kerja keras, dan dedikasi yang konsisten.
Seseorang yang mendapatkan promosi kerja bukan hanya karena “bosnya suka”, melainkan karena ia memang siap dan memenuhi kriteria. Pebisnis yang meraih investor bukan hanya karena “jaringannya luas”, tapi juga karena ia memiliki rencana usaha yang solid. Dalam semua itu, keberuntungan hadir bukan karena kebetulan, melainkan karena kesiapan bertemu dengan peluang.