INFO KESEHATAN: Waspadai Kanker Ovarium yang Mematikan dan Silent Killer

Brawijaya Hospital Saharjo Gelar Diskusi tentang Kanker Ovarium
Sumber :
  • Christiyanto

Sementara itu, dalam paparannya, Dr. dr. Chamim menyatakan penderita kanker harus mewaspadai kembali kambuhnya penyakit tersebut setelah dua tahun dinyatakan sembuh.

"Kambuh itu terjadi karena penyakit tersebut resisten, tidak mempan dengan obat yang diberikan, sehingga sel-sel yang abnormal atau sel yang sudah dinyatakan mati itu, ternyata ada yang setengah mati dan muncul lagi, tumbuh lagi. Memang tidak bisa disembuhkan 100%,"jelas Dr. dr. Chamim.

Karena itu, yang paling penting dilakukan adalah deteksi dini.

 

 

 

Obstetrician-Gynecology Specialist, Dr. dr. Chamim, SpOG, Sub.Sp.Onkn

Obstetrician-Gynecology Specialist, Dr. dr. Chamim, SpOG, Sub.Sp.Onkn

Photo :
  • Christiyanto

 

"Yang paling murah, paling gampang, yaitu mengenali diri kita sendiri, apakah ada faktor risiko. Yang kedua, melakukan pemeriksaan yang simple dengan meraba, atau USG. Dan yang ketiga, pemeriksaan laboratorium," tambah Dr. dr. Chamim. Faktor genetik atau keturunan menyumbang 20 hingga 40 persen terhadap munculnya penyakit kanker.

Dengan deteksi dini yang dilakukan, penderita kanker memiliki kesempatan lebih besar untuk sembuh, tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal serta bisa melalui perjalan hidup yang normal.

Dr. dr. Chamim menambahkan kanker ovariaum termasuk silent killer.

"Yang terjadi, banyak pasien yang mulai berobat ketika sudah berada pada stadium 3 ataua stadium lanjut," ujar Dr. dr. Chamim.