Ryan Holiday: “Kemenangan Tak Datang dari Keberuntungan, Tapi dari Ketekunan”

- Cuplikan Layar
Malang, WISATA - Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan saat ini, banyak orang terjebak dalam ilusi bahwa keberhasilan adalah hasil dari keberuntungan semata. Namun, menurut penulis dan filsuf modern Ryan Holiday, pemikiran semacam itu hanya akan melemahkan mentalitas dan ketahanan seseorang dalam menghadapi tantangan hidup. Dalam salah satu kutipan terkenalnya, ia menegaskan, “Kemenangan tak datang dari keberuntungan, tapi dari ketekunan.”
Pesan ini tidak hanya menyentuh sisi logika, tapi juga menggugah kesadaran emosional. Ketika seseorang menaruh harapan pada keberuntungan, mereka cenderung menyerah lebih cepat ketika hambatan muncul. Sebaliknya, ketekunan menuntut komitmen jangka panjang, fokus, dan kemampuan untuk terus bergerak maju meskipun tidak ada jaminan keberhasilan instan.
Ryan Holiday, melalui karya-karyanya seperti The Obstacle Is the Way dan Ego Is the Enemy, selalu menekankan pentingnya kerja keras, disiplin, dan keuletan. Ia percaya bahwa dalam setiap kegagalan, ada pelajaran berharga yang dapat memperkuat mental dan membentuk karakter. Ketekunan, dalam pandangan Holiday, adalah kemampuan untuk tetap bertahan dalam proses yang menyakitkan dan membosankan, demi tujuan yang lebih besar.
Ketekunan juga mencerminkan semangat Stoikisme, filosofi kuno yang banyak diangkat oleh Holiday. Dalam ajaran Stoik, hidup bukan tentang mencari jalan yang mudah, melainkan tentang menerima tantangan sebagai kesempatan untuk tumbuh. Marcus Aurelius, salah satu filsuf Stoik yang sering dikutip Holiday, bahkan menulis bahwa hambatan adalah jalan itu sendiri. Dengan kata lain, tidak ada kemenangan tanpa perjuangan, dan tidak ada pencapaian sejati tanpa konsistensi.
Banyak tokoh besar dalam sejarah telah membuktikan bahwa ketekunan adalah kunci dari keberhasilan. Thomas Edison bereksperimen ribuan kali sebelum berhasil menciptakan bola lampu. J.K. Rowling mengalami penolakan berkali-kali sebelum akhirnya Harry Potter diterbitkan. Mereka bukan orang-orang yang beruntung secara kebetulan. Mereka adalah individu yang menolak menyerah.
Ryan Holiday pun mengingatkan bahwa masyarakat modern terlalu cepat memberikan label “sukses” pada hasil akhir tanpa menghargai proses di baliknya. Padahal, yang seharusnya dirayakan adalah usaha yang tidak tampak — malam-malam tanpa tidur, kerja keras tanpa pujian, dan pilihan sulit yang diambil demi kemajuan.
Ia juga menyinggung bagaimana media sosial menciptakan ilusi keberhasilan instan. Banyak orang tampak sukses dalam unggahan, namun hanya sedikit yang memperlihatkan kerja keras, kegagalan, dan ketekunan di balik layar. Hal ini bisa menyesatkan generasi muda yang mendambakan hasil cepat tanpa memahami proses panjang yang harus dilalui.
Holiday mengajak semua orang untuk mengubah pola pikir dari "Aku akan berhasil jika beruntung" menjadi "Aku akan berhasil jika aku tetap konsisten." Ketekunan bukan hanya soal kerja keras, tapi juga tentang keberanian untuk tetap berdiri ketika yang lain memilih mundur.
Kutipan “Kemenangan tak datang dari keberuntungan, tapi dari ketekunan” menjadi relevan di tengah dunia yang serba instan ini. Ini adalah pengingat bahwa apapun impian dan tujuan kita, yang paling menentukan bukan seberapa besar peluang datang, melainkan seberapa kuat kita bertahan untuk terus mencoba.