Pierre Hadot: Tidak Ada Hal yang Tetap, dan Itulah yang Membuat Hidup Ini Begitu Berharga

- Image Creator Grok/Handoko
Malang, WISATA – Di tengah gempuran zaman yang serba instan dan tuntutan hidup yang tak kenal henti, manusia kerap berpegang pada harapan bahwa segala sesuatu akan tetap, stabil, dan dapat dikendalikan. Namun, filsuf besar asal Prancis, Pierre Hadot, dengan pemikiran yang menyejukkan sekaligus menggugah, menyatakan: “Tidak ada hal yang tetap, dan itulah yang membuat hidup ini begitu berharga.”
Pernyataan ini bukan sekadar refleksi filosofis, tetapi merupakan ajakan mendalam untuk menyadari dan menghargai sifat dunia yang senantiasa berubah. Hadot mengajak kita untuk tidak menganggap perubahan sebagai musuh, melainkan sebagai inti dari eksistensi manusia yang justru memperkaya makna kehidupan.
Hidup dalam Ketidakpastian: Realitas yang Tak Terelakkan
Pierre Hadot meyakini bahwa inti dari kebijaksanaan hidup terletak pada penerimaan terhadap ketidakpastian. Ia banyak terinspirasi oleh filsafat Stoik dan Neoplatonik, yang menekankan bahwa dunia ini bergerak, berubah, dan tidak pernah diam. Tidak ada yang abadi, baik kesuksesan maupun kegagalan, suka maupun duka. Semua datang dan pergi.
Hadot menyebut bahwa kesadaran akan kefanaan dan perubahan ini bukanlah sumber kecemasan, melainkan justru pintu menuju kebijaksanaan. Ketika seseorang menyadari bahwa segala sesuatu bersifat sementara, ia akan mulai melihat hidup dengan perspektif yang lebih mendalam dan menghargai setiap momen yang terjadi.
Filsafat Sebagai Latihan untuk Menerima Perubahan
Dalam karya terkenalnya Philosophy as a Way of Life, Pierre Hadot menjelaskan bahwa filsafat bukan sekadar diskusi abstrak, melainkan serangkaian latihan batin dan spiritual. Salah satu latihan paling penting adalah membiasakan diri menerima perubahan dengan tenang dan lapang dada.
Latihan seperti merenung setiap malam, mengingat kefanaan (memento mori), serta praktik kesadaran penuh (mindfulness) merupakan cara-cara yang ditawarkan Hadot untuk memperkuat mental dan emosional seseorang. Dengan menyadari bahwa segalanya akan berubah, kita tidak akan terlalu melekat pada sesuatu yang bersifat sementara.
Menemukan Nilai dalam Ketidakabadian
Mengapa sesuatu yang tidak tetap bisa menjadi begitu berharga? Karena justru keterbatasan waktulah yang membuat setiap detik menjadi bermakna. Seperti bunga yang hanya mekar beberapa hari, atau senyum anak kecil yang mungkin tak terulang, keindahan hidup terletak pada ketidakkekalan itu sendiri.
Hadot menekankan bahwa memahami hal ini akan membuat seseorang hidup lebih sadar. Ia tidak akan lagi menunda kebahagiaan, atau menunda kasih sayang, karena ia sadar bahwa waktu terus berjalan. Dengan demikian, hidup akan dijalani dengan rasa syukur, bukan penyesalan.
Relevansi Pemikiran Hadot di Era Modern
Di era digital ini, manusia hidup dalam ilusi kestabilan: menyimpan ribuan foto di awan digital, mencatat segala aktivitas, bahkan menciptakan avatar digital untuk "hidup selamanya". Namun di balik kemajuan itu, banyak orang justru merasa terasing dari dirinya sendiri.
Pierre Hadot menawarkan pendekatan yang menenangkan. Ia mengajak kita kembali pada kesadaran akan perubahan sebagai hakikat dasar kehidupan. Dalam dunia yang serba cepat dan tak menentu, ajaran Hadot mengajarkan kita untuk bersikap tenang, bijaksana, dan menyambut setiap perubahan sebagai bagian dari pertumbuhan pribadi.
Dari Teori ke Praktik: Bagaimana Menghidupi Filsafat Hadot
Untuk benar-benar memahami dan menerapkan ajaran Hadot, seseorang tidak perlu menjadi akademisi atau ahli filsafat. Yang dibutuhkan adalah keberanian untuk merefleksikan hidup dan menjalaninya dengan penuh kesadaran. Beberapa langkah sederhana untuk menghidupi pemikiran Hadot antara lain:
- Merenungkan sementara dan kefanaan: Sadari bahwa setiap hal—baik yang menyenangkan maupun menyakitkan—tidak berlangsung selamanya.
- Hidup di saat ini: Fokus pada apa yang bisa dilakukan dan dinikmati saat ini, tanpa terlalu mengkhawatirkan masa lalu atau masa depan.
- Menghargai proses: Lihat perubahan bukan sebagai kegagalan atau ancaman, melainkan sebagai bagian dari perjalanan yang membuat kita lebih dewasa.
- Mengembangkan kepekaan makna: Latih diri untuk mencari makna dari setiap kejadian, bahkan yang tampak kecil atau sepele.
Filosofi Ketidaktetapan untuk Generasi Muda
Generasi muda saat ini menghadapi tantangan besar: ketidakpastian pekerjaan, perubahan iklim, krisis identitas, dan tekanan sosial dari media digital. Dalam situasi ini, filsafat Hadot menjadi sumber inspirasi yang sangat relevan.
Dengan memahami bahwa tidak ada hal yang tetap, generasi muda dapat lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan. Mereka tidak lagi mencari stabilitas mutlak, tetapi belajar untuk beradaptasi, berkembang, dan menemukan jati diri mereka dalam proses yang terus bergerak.
Menutup Hari dengan Renungan Hadot
Pierre Hadot tidak pernah mengklaim bahwa hidup itu mudah. Tetapi ia menunjukkan bahwa dalam ketidaktetapan itu tersimpan nilai kehidupan yang paling dalam. Hidup menjadi berharga bukan karena kita bisa menguasainya, melainkan karena kita bisa menjalaninya dengan penuh kesadaran.
Sebagaimana ia ungkapkan: “Tidak ada hal yang tetap, dan itulah yang membuat hidup ini begitu berharga.” Kalimat ini bukan hanya kutipan indah, tetapi kunci untuk membuka cara pandang baru terhadap hidup—lebih tulus, lebih tenang, dan lebih bermakna.