Fosil Archaeopteryx Ditemukan dengan Jaringan Lunak yang Diawetkan Membuktikan Darwin Benar selama Ini

- Instagram/bilimtuel
Bagi mereka yang mempelajari evolusi burung, hal ini merupakan hal yang penting. Telah dihipotesiskan bahwa memiliki tengkorak khusus untuk relung ekologi yang berbeda mungkin telah membantu burung berevolusi menjadi lebih dari 11.000 spesies yang ada saat ini. Jaringan lunak yang terawetkan di kaki dan tangan menunjukkan bahwa hewan ini berjalan di tanah dan bahkan mungkin memanjat pohon.
Salah satu topik yang paling banyak diperdebatkan dalam paleontologi adalah bagaimana dinosaurus berevolusi menjadi dinosaurus yang bisa terbang.
Archaeopteryx bukanlah dinosaurus berbulu pertama, juga bukan yang pertama dengan struktur seperti sayap, tetapi mungkin merupakan dinosaurus paling awal yang benar-benar bisa terbang.
Kunci kemampuan terbangnya mungkin terletak pada satu set bulu lengan atas yang dikenal sebagai tertial. Archaeopteryx memiliki tulang lengan atas yang luar biasa panjang, yang dapat menciptakan celah yang mengganggu di permukaan sayap yang bermasalah untuk terbang.
Burung modern mengembangkan tulang lengan atas yang lebih pendek dan bulu tersier yang terspesialisasi untuk menutup celah ini.
Hebatnya, spesimen Archaeopteryx dari Chicago menunjukkan bahwa ia juga memiliki bulu tersier yang panjang, sesuatu yang tidak terlihat pada kerabat dinosaurusnya yang tidak bisa terbang.
Chicago Archaeopteryx telah membantu para ilmuwan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah lama ada. Namun, penelitian ini hanyalah permulaan.