Massimo Pigliucci: “Jangan Mengorbankan Karakter dan Kebajikan demi Keuntungan Sesaat”

- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – Di tengah dunia yang bergerak cepat dan penuh persaingan, godaan untuk mengambil jalan pintas demi keuntungan jangka pendek semakin besar. Namun, filsuf modern dan tokoh Stoikisme, Massimo Pigliucci, memberikan pengingat bijak yang sangat relevan:
“Jangan mengorbankan karakter dan kebajikan demi keuntungan sesaat.”
Kutipan ini menjadi refleksi penting di era di mana integritas dan prinsip kadang dikorbankan demi hasil instan, entah dalam bisnis, media sosial, maupun kehidupan pribadi.
Karakter dan Kebajikan: Aset Jangka Panjang
Menurut Pigliucci, karakter dan kebajikan adalah fondasi utama kehidupan yang bermakna. Dalam filosofi Stoik, kebajikan seperti kejujuran, keberanian, keadilan, dan kebijaksanaan lebih berharga daripada kekayaan, ketenaran, atau kekuasaan.
Ia meyakini bahwa nilai-nilai luhur ini harus dijaga, bahkan ketika ada tawaran keuntungan besar yang mengharuskan kita melanggar prinsip. Sebab, keuntungan sesaat mungkin membawa manfaat sementara, tetapi harga dari kehilangan integritas bisa berdampak seumur hidup.
Mengapa Prinsip Itu Penting di Dunia Modern
Saat ini, kita sering melihat contoh tokoh publik, pemimpin, atau bahkan figur digital yang tersandung masalah karena lebih memilih “hasil cepat” ketimbang konsistensi moral. Ini terjadi karena banyak yang mengejar pencapaian luar, tapi mengabaikan pembangunan karakter dari dalam.
Massimo Pigliucci mengajak kita untuk membangun kehidupan berdasarkan nilai, bukan sekadar hasil. Ia percaya bahwa orang yang setia pada kebajikan akan mampu bertahan dalam situasi apa pun, karena tidak mudah tergoda oleh hal-hal yang sementara.
Keuntungan Instan Bisa Menjerumuskan
Mengejar keuntungan sesaat, apalagi dengan cara yang tidak etis, sering kali berujung pada penyesalan. Dalam dunia bisnis, misalnya, keputusan tidak jujur bisa menghancurkan reputasi bertahun-tahun hanya dalam hitungan hari.
Dalam kehidupan pribadi, mengorbankan prinsip demi kenyamanan sesaat bisa membuat seseorang kehilangan rasa hormat — baik dari orang lain, maupun dari dirinya sendiri.
Pigliucci mengingatkan bahwa karakter sejati teruji ketika kita harus memilih antara apa yang mudah dan apa yang benar.
Hidup Sesuai Prinsip: Tidak Mudah, Tapi Layak Dijalani
Berpegang pada kebajikan bukan berarti hidup tanpa kompromi. Justru, itu berarti berani memilih yang benar walaupun tidak populer, dan tetap pada nilai meski menghadapi risiko.
Berikut prinsip-prinsip Stoik yang bisa diterapkan menurut Massimo Pigliucci:
- Utamakan kejujuran, bahkan ketika kebenaran menyakitkan.
- Tolak jalan pintas jika itu berarti melanggar integritas.
- Nilai dirimu bukan dari pencapaian luar, tapi dari tindakanmu sehari-hari.
Kesimpulan: Pilih Yang Benar, Bukan Yang Mudah
Kutipan Pigliucci, “Jangan mengorbankan karakter dan kebajikan demi keuntungan sesaat,” adalah pengingat bahwa hidup yang baik tidak dibangun dengan keberuntungan atau pencitraan, tapi dari keputusan kecil yang jujur dan bermoral setiap harinya.
Memilih untuk hidup dengan integritas bukan hanya keputusan etis, tapi juga investasi jangka panjang bagi kebahagiaan dan ketenangan batin.