Bukan Sekadar Pengusaha, Naval Ravikant Adalah Filsuf Digital yang Mengubah Cara Dunia Memandang Sukses

- Cuplikan Layar
Tidak seperti pengusaha lainnya yang mengejar angka dan pencapaian luar, Ravikant mulai mencari makna hidup melalui meditasi, filsafat Timur dan Barat, serta pembacaan mendalam terhadap teks-teks klasik dan modern.
Melalui cuitan-cuitan pendek namun padat di Twitter, ia menyebarkan gagasan tentang kebebasan batin, otonomi waktu, dan ketenangan pikiran.
“Kebahagiaan adalah keterampilan yang dapat dipelajari, bukan sesuatu yang Anda dapatkan dari luar,” tulisnya.
Pandangan ini menjadi semacam ajaran baru bagi generasi muda yang terjebak dalam budaya hustle, burnout, dan kecanduan validasi sosial. Naval memperkenalkan cara hidup alternatif: perlambat, pikirkan ulang, dan kendalikan hidupmu sendiri.
Meditasi dan Stoikisme: Senjata Rahasia Naval Ravikant
Salah satu praktik paling mendasar dalam kehidupan Ravikant adalah meditasi diam selama satu jam setiap pagi. Baginya, keheningan adalah cara untuk membersihkan pikiran dari gangguan eksternal dan mendengarkan suara batin yang sebenarnya.
Ia juga banyak dipengaruhi oleh filsafat Stoik dari Marcus Aurelius, Seneca, dan Epictetus. Ajaran mereka tentang menerima hal-hal yang tidak bisa dikendalikan, serta fokus pada tanggapan internal, sangat selaras dengan pengalaman modern yang penuh tekanan dan ketidakpastian.