Massimo Pigliucci: “Jangan Habiskan Hidupmu untuk Mengejar Hal-Hal yang Tidak Akan Membuatmu Benar-Benar Bahagia”

- Cuplikan layar
Filsafat Stoik mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati berasal dari dalam diri, bukan dari kekayaan atau status sosial. Orang yang bijak adalah mereka yang tahu mana yang benar-benar penting dalam hidup dan tidak membiarkan dirinya dikendalikan oleh keinginan yang tak berujung.
“Banyak orang berpikir bahwa semakin banyak mereka memiliki, semakin bahagia mereka. Padahal, semakin banyak yang dimiliki, sering kali justru semakin banyak kekhawatiran yang datang,” kata Pigliucci dalam salah satu ceramahnya.
Sebaliknya, orang yang hidup sederhana tapi penuh makna, yang fokus pada hubungan yang tulus, kontribusi yang bermakna, dan pertumbuhan pribadi, justru sering merasa lebih utuh.
Apa yang Sebenarnya Kita Butuhkan?
Dalam dunia yang terus-menerus membombardir kita dengan iklan dan pencitraan, penting untuk berhenti sejenak dan bertanya: “Apa yang sebenarnya aku butuhkan untuk merasa bahagia?”
Jawaban dari pertanyaan ini tidak akan kamu temukan di etalase toko atau lini waktu media sosial. Jawaban itu hanya bisa kamu temukan melalui refleksi diri yang jujur. Dan ketika kamu menyadari bahwa hal-hal kecil seperti waktu bersama keluarga, kesehatan mental yang stabil, atau pekerjaan yang bermakna jauh lebih penting, saat itulah kamu mulai membangun kebahagiaan yang sejati.
Hidup Bukan Kompetisi