Epikuros: “Kebahagiaan Tidak Ditemukan dalam Kekayaan Besar, Tetapi dalam Jiwa yang Tenang”

- Image Creator Grok/Handoko
Dalam ajarannya, Epikuros mengajak manusia untuk lebih menikmati hal-hal sederhana—seperti percakapan hangat dengan sahabat, makanan yang cukup, dan waktu yang tenang untuk merenung. Semua ini dianggapnya lebih bernilai daripada harta benda yang melimpah namun sering kali membawa stres dan ketidakpuasan.
Relevansi di Era Modern
Di tengah gempuran budaya konsumtif dan tekanan sosial media untuk tampil sukses secara materi, kata-kata Epikuros menjadi pengingat yang menyejukkan. Banyak generasi muda mulai menyadari bahwa mengejar kekayaan tanpa arah dapat mengorbankan kesehatan mental dan relasi sosial.
“Generasi sekarang mulai kembali ke nilai-nilai kesederhanaan, minimalisme, dan keseimbangan hidup. Ini menunjukkan bahwa warisan pemikiran Epikuros masih sangat relevan,” tambah psikolog klinis Inez Nurinda.
Selain itu, konsep ketenangan batin yang diusung Epikuros menjadi inspirasi dalam berbagai pendekatan terapi modern, termasuk terapi kognitif dan mindfulness-based therapy. Banyak konselor dan pelatih kehidupan kini menyarankan agar orang mengevaluasi ulang definisi sukses mereka dan lebih fokus pada kesejahteraan emosional.
Penutup
“Kebahagiaan tidak ditemukan dalam kekayaan besar, tetapi dalam jiwa yang tenang.” Kutipan Epikuros ini menembus ruang dan waktu, memberi kita pengingat penting: bahwa dalam dunia yang semakin kompleks, kedamaian batin adalah kemewahan sejati yang patut kita upayakan. Ia tidak bisa dibeli, tetapi bisa dibangun—melalui kesadaran, persahabatan, dan hidup yang sederhana.