20 Filsuf yang Paling Berpengaruh di Dunia, Beserta Konsepsi Pemikirannya

Socrates
Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Martin Heidegger (1889–1976) menyelami pertanyaan mendasar tentang keberadaan manusia dan makna hidup. Dalam karya terkenalnya, "Being and Time", Heidegger menggambarkan manusia sebagai "Dasein" yang selalu berada dalam konteks keberadaan yang penuh makna dan keterbatasan waktu. Pemikiran Heidegger telah mempengaruhi berbagai disiplin, termasuk sastra, psikologi, dan teori kritik budaya.

11. Jean-Paul Sartre: Eksistensialisme dan Kebebasan Individu

Jean-Paul Sartre (1905–1980) merupakan figur sentral dalam eksistensialisme modern. Ia percaya bahwa “eksistensi mendahului esensi”, yang berarti bahwa manusia terlebih dahulu ada dan kemudian menciptakan makna hidupnya melalui pilihan dan tindakan bebas. Karya-karyanya mengajak pembaca untuk bertanggung jawab penuh atas keputusan mereka dan menyadari bahwa kebebasan adalah sumber sekaligus beban dalam kehidupan.

12. Simone de Beauvoir: Feminis dan Eksistensialisme

Simone de Beauvoir (1908–1986) tidak hanya dikenal sebagai filsuf eksistensialis, tetapi juga sebagai tokoh penting dalam gerakan feminis. Dalam bukunya, "The Second Sex", de Beauvoir mengkritik konstruksi sosial yang menindas perempuan dan mendorong kesetaraan gender. Ia menekankan bahwa perempuan harus berjuang untuk mendefinisikan identitasnya sendiri, bukan ditentukan oleh norma dan harapan sosial.

13. Michel Foucault: Analisis Kekuasaan dan Pengetahuan

Michel Foucault (1926–1984) mengubah cara pandang kita terhadap hubungan antara kekuasaan dan pengetahuan. Melalui karya-karyanya seperti "Discipline and Punish" dan "The History of Sexuality", Foucault mengungkap bagaimana institusi sosial seperti penjara, rumah sakit, dan sekolah berperan dalam mengontrol perilaku individu. Pemikirannya membuka jalan bagi studi kritis tentang hubungan antara wacana, kontrol sosial, dan kekuasaan.

14. Albert Camus: Absurdism dan Pemberontakan Melawan Absurd

Albert Camus (1913–1960) dikenal sebagai salah satu tokoh utama dalam pemikiran absurdism. Dalam karyanya, seperti "The Myth of Sisyphus", Camus membahas tentang pencarian makna dalam dunia yang tampak tidak masuk akal dan penuh kontradiksi. Baginya, kehidupan adalah sebuah pemberontakan melawan absurditas, di mana setiap individu harus menemukan keberanian untuk terus mencari kebenaran meskipun dalam kondisi yang tampak sia-sia.

15. Confucius: Etika dan Kearifan Tradisional Tiongkok