Rahasia Sukses Tim Ferriss: Bagaimana Stoicisme Mengubah Hidup dan Kariernya

- Image Creator/Handoko
Selain itu, Ferriss juga menerapkan konsep voluntary discomfort atau ketidaknyamanan sukarela. Ia sengaja menghadapkan dirinya pada situasi yang tidak nyaman, seperti berpuasa, tidur di lantai, atau mengenakan pakaian sederhana meski mampu membeli yang mahal. Latihan ini bukan untuk menyiksa diri, melainkan untuk melatih ketangguhan mental. Dengan terbiasa menghadapi ketidaknyamanan, ia menjadi lebih tahan banting terhadap perubahan dan kegagalan.
Stoicisme dalam Dunia Bisnis dan Produktivitas
Sebagai seorang pengusaha sukses, Ferriss menerapkan prinsip Stoik dalam setiap aspek pekerjaannya. Dalam bukunya The 4-Hour Workweek, ia menekankan pentingnya efektivitas dibandingkan efisiensi. Ia percaya bahwa fokus pada hal-hal yang benar-benar penting jauh lebih berharga daripada sekadar sibuk sepanjang waktu. Filosofi ini sejalan dengan ajaran Stoik yang mengajarkan untuk memusatkan energi pada hal-hal yang berada dalam kendali kita.
Ferriss juga dikenal dengan teknik fear-setting, sebuah metode yang terinspirasi dari Stoicisme. Alih-alih membuat daftar tujuan, ia membuat daftar ketakutan. Ia merinci apa yang paling ditakutinya, bagaimana mencegahnya, dan bagaimana cara mengatasi jika itu benar-benar terjadi. Proses ini membantunya membuat keputusan penting tanpa terjebak dalam rasa takut yang tidak rasional.
Dampak Stoicisme terhadap Kehidupan Pribadi Ferriss
Tidak hanya dalam karier, Stoicisme juga memberikan dampak besar dalam kehidupan pribadi Ferriss. Ia mengaku bahwa filosofi ini membantunya menghadapi masa-masa sulit, termasuk saat berjuang melawan depresi dan kecemasan. Dengan memahami bahwa emosi negatif adalah bagian dari kehidupan, ia belajar untuk tidak melawan atau mengabaikannya, melainkan menghadapinya dengan tenang dan penuh kesadaran.
Ferriss juga menerapkan prinsip amor fati, yang berarti mencintai takdir. Ia belajar menerima segala sesuatu yang terjadi, baik maupun buruk, sebagai bagian dari perjalanan hidup. Sikap ini membantunya tetap bersyukur dan menemukan makna bahkan dalam situasi yang paling menantang sekalipun.