Barongsai: Tradisi Tari Singa yang Memukau di Kota-kota Indonesia
- IG/liondancemutiara_indonesia
Malang, WISATA – Barongsai, atau dikenal juga sebagai Lion Dance, adalah tradisi tari yang berasal dari Tiongkok dan telah menjadi bagian penting dari perayaan Imlek di berbagai kota di Indonesia. Tarian ini melibatkan penari yang mengenakan kostum singa dan menari dengan gerakan yang dinamis dan menghibur. Barongsai tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam, di mana tarian ini dianggap dapat menarik keberuntungan dan mengusir roh jahat.
Barongsai telah ada di Indonesia sejak abad ke-17, seiring dengan migrasi besar masyarakat Tionghoa dari Tiongkok Selatan. Istilah "Barongsai" sendiri merupakan akulturasi dari budaya lokal Nusantara dan budaya Tionghoa. Kata "Barong" berasal dari seni tari Barong asal Bali, dan kata "Sai" berasal dari bahasa Hokkian yang artinya singa. Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, singa menjadi simbol keberanian, keunggulan, kekuatan, dan kebajikan. Oleh sebab itu, tari Barongsai digelar saat perayaan tahun baru Imlek dengan tujuan menghilangkan hal-hal buruk di tahun sebelumnya dan memunculkan hal-hal baik di tahun yang baru.
Jumlah penari dalam kelompok Barongsai bervariasi, tergantung pada ukuran dan kompleksitas pertunjukan. Secara umum, kelompok Barongsai terdiri dari 30 hingga 60 anggota. Tarian barongsai terbagi menjadi beberapa jenis yang berbeda, masing-masing dengan karakteristik dan gaya yang unik. Berikut adalah beberapa jenis tarian Barongsai yang umum ditemukan:
- Barongsai Selatan: Tarian ini berasal dari Guangdong dan populer di Hong Kong, Makau, dan kampung halaman orang Tionghoa perantauan. Tarian singa selatan didasarkan pada studi perilaku singa, dengan penekanan pada tindakan seperti mencakar, menggoyangkan tubuh, dan menjilati bulu. Pertunjukannya hidup dan menghibur, bahkan lucu.
- Barongsai Utara: Tarian ini memiliki hubungan dekat dengan kungfu atau seni bela diri Tiongkok. Singa muda dilakukan oleh satu orang dan singa dewasa dilakukan oleh dua orang. Kostum yang digunakan lebih kokoh dan kurang dekoratif untuk memungkinkan lebih banyak gerakan.
- Barongsai Tripusaka: Ini adalah kelompok Barongsai tertua di Surakarta, Jawa Tengah, yang terdiri dari sekitar 60 anggota. Kelompok ini didominasi oleh pemain Jawa, meskipun ada beberapa anggota dari etnis Tionghoa.
- Barongsai Naga Merah Putih: Kelompok ini berada di Bogor, Jawa Barat, dan terdiri dari 40 anggota, dengan hanya dua orang yang berasal dari etnis Tionghoa. Kelompok ini sering berlatih di ruang lapang dan mengadakan pertunjukan di berbagai lokasi.