NDORO KAKUNG*: Takut Kena PHK? Tenang, Banyak Peluang Baru bagi Wartawan Indonesia di Era Gig Economy

Ilustrasi: Dunia Media
Sumber :
  • FB: ndorokakungwicaksono

4. Adaptasi AI: Menggunakan teknologi AI untuk riset, penyuntingan, atau bahkan pembuatan konten secara lebih efisien.

Langkah Transformasi

Prediksi Hoffman tentang punahnya pekerjaan tradisional adalah panggilan untuk berubah, bukan menyerah. Wartawan Indonesia harus berani keluar dari zona nyaman dan menjelajahi peluang di gig economy.

Bagaimana caranya? Mulailah dengan:

Belajar Secara Mandiri: Platform seperti Grow with Google dan General Assembly menawarkan kursus mandiri untuk mengasah keterampilan baru.

Jaringan Baru: Bangun hubungan dengan profesional lain melalui LinkedIn atau acara jaringan lokal untuk menemukan peluang kerja.

Bangun Merek Pribadi: Gunakan media sosial untuk menunjukkan kemampuan, pencapaian, dan gaya unik Anda sebagai seorang jurnalis.

"Revolusi gig economy lebih besar dari yang kita bayangkan," kata Hoffman. Meski tantangan berat menanti, peluang pun terbentang luas bagi mereka yang siap beradaptasi.

Para wartawan dan pekerja media di Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini untuk menciptakan masa depan yang lebih fleksibel, beragam, dan menjanjikan.

Ingat, perubahan adalah pintu menuju peluang, dan wartawan yang siap berubah akan terus menjadi suara penting di tengah dunia yang terus berkembang.

Wartawan cerdas harus mau dan siap terus berubah. Kecuali sampeyan rela ditinggal oleh arus zaman yang bergerak ke depan.

*Ndoro Kakung, asal Yogyakarta ini memiliki nama asli Wicaksono, lebih dikenal dengan nama @ndorokakung di jagat maya. Lulusan Fisipol Jurusan Ilmu Komunikasi UGM ini, merupakan mantan jurnalis di sejumah media cetak nasional. Saat ini, Ndoro Kakung aktif mengisi kegiatan pelatihan media sosial, seperti training dan coaching di berbagai tempat.

(Sumber: FB: ndorokakungwicaksono)