Rahasia Kemenangan Alexander Agung: Jenius Militer atau Keberuntungan Semata?

Alexander Agung di Tengah Pasukan
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Jakarta, WISATA - Alexander Agung adalah salah satu tokoh militer paling terkenal dalam sejarah dunia. Dalam setiap pertempuran yang ia pimpin, Alexander tidak hanya menghadapi musuh dengan jumlah pasukan yang jauh lebih besar, tetapi juga menghadirkan strategi yang luar biasa inovatif. Namun, pertanyaan tetap muncul: apakah kemenangan Alexander murni karena kejeniusannya, atau ada faktor keberuntungan yang mendukungnya?

Strategi Inovatif di Medan Perang

Pertempuran di Gaugamela (331 SM) adalah salah satu bukti terbesar dari kecerdasan militer Alexander. Menghadapi pasukan Persia di bawah pimpinan Darius III yang memiliki lebih dari 250.000 tentara, Alexander hanya memimpin 50.000 pasukan. Namun, ia mengembangkan taktik perang unik yang dikenal sebagai oblique attack, di mana ia menyerang sisi terlemah dari pasukan musuh dengan intensitas tinggi.

Dengan penggunaan formasi falangs yang legendaris dan kavaleri yang sangat disiplin, Alexander mampu memecah formasi musuh, memanfaatkan celah, dan menghancurkan kekuatan inti pasukan Persia.

Keberuntungan atau Timing yang Tepat?

Tidak bisa dipungkiri bahwa keberuntungan juga memainkan peran penting dalam kesuksesan Alexander. Keputusan-keputusan yang diambil musuh sering kali menguntungkan Alexander. Misalnya, Darius III dikenal sebagai pemimpin yang ragu-ragu, sering kehilangan kendali atas pasukannya dalam situasi kritis.

Selain itu, cuaca, medan perang, dan kondisi psikologis pasukan musuh sering kali menjadi faktor yang mendukung kemenangan Alexander. Namun, tanpa visi dan keberanian untuk memanfaatkan peluang tersebut, kemenangan ini mungkin tidak akan tercapai.