UGM: Membanggakan....Uphe Angelia Maitriani, Usia 20 Tahun Raih Gelar Sarjana UGM, IPK 3.94

Uphe Angelia Maitriani, Lulus UGM di Usia 20 Tahun
Sumber :
  • ugm.ac.id

Yogyakarta, WISATA – Kebanggaan dirasakan Uphe Angelia Maitriani.

Uphe mampu mencatatkan dirinya sebagai lulusan termuda pada Wisuda Program Sarjana dan Sarjana Terapan Periode I Tahun Akademik 2024/2025 Universitas Gadjah Mada (UGM), pada Kamis (28/11/2024).

Ia lulus dari Program Studi Ilmu Aktuaria, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) pada usia 20 tahun 3 bulan 9 hari.

Sejauh ini, rerata usia 1.754 lulusan Program Sarjana adalah 22 tahun 6 bulan 16 hari.

Tak hanya itu, Uphe juga berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 2 bulan.

Sementara rerata masa studi program sarjana, adalah 4 tahun 4 bulan.

Uphe menjelaskan, keberhasilannya tidak lepas dari latar belakang pendidikan yang dimulai lebih awal.

“Saat SMA, saya mengikuti kelas akselerasi. Saya juga angkatan 2021 dan lulus kuliah sebelum 4 tahun, jadi lebih cepat,” ungkapnya.

Selama perjalanan studinya, Uphe mengaku tidak merasa kesulitan, meski menjadi salah satu mahasiswa termuda di angkatannya.

Perbedaan usia satu tahun dengan teman-temannya, sering kali menjadi bahan candaan.

Sebagai anak kedua dari tiga bersaudara yang merantau dari Pekanbaru, Riau, Uphe mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya.

Uphe Angelia Maitriani, Lulus UGM dengan IPK 3.94

Photo :
  • ugm.ac.id
Kedua orang tua Uphe tidak berstatus sarjana, ayahnya bekerja sebagai karyawan swasta dan ibunya seorang ibu rumah tangga.

Meski begitu, keduanya selalu memberikan semangat agar Uphe selalu memberikan yang terbaik.

“Orang tua saya bukan sarjana, namun sangat amat mendukung pendidikan seluruh anaknya. Saya tidak dituntut, namun selalu disemangati untuk memberikan yang terbaik,” ujarnya.

Akhirnya, pada tahun ketiga perkuliahannya, Uphe mendapatkan Beasiswa Marga Pembangunan Jaya melalui sistem pendaftaran online UGM, Simaster.

Bagi Uphe, meraih IPK 3.94, adalah bukti bahwa fokus dan strategi belajar yang tepat menjadi kunci keberhasilan.

Ia pun menceritakan metode belajar yang unik.

“Aku suka nyatet di kertas kalau lagi kelas, nggak di gadget. Kalau mau dibaca ulang, jadi nggak gampang ke-distract,” katanya.

Sejak semester pertama, ia telah menyusun strategi akademik, termasuk menentukan kapan mengambil mata kuliah, magang, KKN, dan skripsi.

Perencanaan ini memungkinkannya menyelesaikan semua tahapan studi dengan efisien.

Uphe juga menghindari kebiasaan begadang agar tetap fokus.

“Jangan kebiasaan begadang kalau belajar,” imbuh Uphe.

Salah satu pencapaian penting Uphe adalah skripsinya yang berjudul "Retensi Optimal Reasuransi Quota-share dengan Meminimalkan Value at Risk dan Memaksimalkan Ekspektasi Utilitas Perusahaan Asuransi".

Penelitian ini tidak hanya mencerminkan pemahamannya tentang konsep aktuaria yang kompleks, namun juga menunjukkan kontribusinya terhadap dunia asuransi.

“Skripsi ini membahas bagaimana perusahaan asuransi dapat menentukan proporsi risiko yang optimal untuk direasuransikan,” jelasnya.

Uphe berharap, mahasiswa lain tidak takut bermimpi besar dan berani menyusun strategi sejak awal.

“Tentang lulus lebih cepat, itu masalah strategi aja sih,” pungkasnya.

(Sumber: ugm.ac.id)