Dari Aristoteles ke Ibnu Sina: Mengapa Filsafat Masih Penting di Zaman Modern?

Aristoteles di Tengah Murid-muridnya (ilustrasi)
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Etika dan Moralitas dalam Kehidupan Sehari-hari

Salah satu warisan besar dari filsafat Aristoteles adalah pemahaman tentang etika, yang menekankan bahwa kebahagiaan dicapai melalui kebajikan dan pengembangan diri. Di dunia yang semakin materialistis, ajaran Aristoteles tentang bagaimana menjadi manusia yang baik dan beretika dapat menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Di sisi lain, Ibnu Sina juga menekankan pentingnya akal dalam mencapai kebahagiaan, baik dalam konteks pribadi maupun sosial. Dengan cara ini, filsafat tidak hanya relevan dalam menyelesaikan permasalahan teoretis, tetapi juga dalam menghadapi dilema moral yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Menghadapi Isu-Isu Kontemporer dengan Filsafat

Sebagai contoh, salah satu isu kontemporer yang mengharuskan kita untuk berpikir secara filosofis adalah perubahan iklim. Dalam konteks ini, filsafat membantu kita untuk menggali lebih dalam tentang tanggung jawab kita terhadap bumi dan generasi mendatang, serta bagaimana kita harus membuat keputusan etis terkait dengan pelestarian lingkungan.

Filsafat juga memberikan alat bagi kita untuk berpikir tentang keadilan sosial, seperti yang diperkenalkan oleh Aristoteles dalam teori keadilan distributifnya, yang memberikan kontribusi besar dalam pemikiran hukum dan politik modern.

Pemikiran Aristoteles dan Ibnu Sina tentang etika, logika, dan metafisika memiliki pengaruh yang mendalam pada pemikiran dan kebijakan dunia modern. Filsafat tidak hanya menyediakan dasar teori, tetapi juga membantu kita untuk berpikir secara kritis dan etis dalam menghadapi tantangan zaman. Oleh karena itu, filsafat tetap relevan dan penting, bahkan di era yang didominasi oleh teknologi dan ilmu pengetahuan.