Revolusi Stoikisme: Menggali Filosofi Kuno sebagai Jawaban Hidup Era Modern
Kamis, 21 November 2024 - 09:00 WIB
Sumber :
- Image Creator Bing/Handoko
- Jurnal Refleksi
Salah satu cara untuk mempraktikkan Stoikisme adalah menulis jurnal harian. Teknik ini terinspirasi dari Marcus Aurelius, yang merefleksikan tindakan dan pikirannya setiap hari. - Dikotomi Kendali
Membagi masalah menjadi dua kategori: hal yang dapat kita kendalikan dan yang tidak. Dengan fokus pada hal pertama, kita bisa mengurangi stres dan merasa lebih berdaya. - Latihan Menghadapi Ketidakpastian
Dalam Stoikisme, latihan mental seperti praemeditatio malorum (membayangkan hal terburuk yang mungkin terjadi) membantu kita mempersiapkan diri secara emosional untuk menghadapi tantangan.
Stoikisme untuk Generasi Z dan Milenial
Generasi muda menghadapi tekanan yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Keharusan untuk selalu terlihat produktif, media sosial yang memperkuat rasa kurang percaya diri, dan ketidakpastian karier membuat Stoikisme menjadi panduan yang relevan.
- Mengelola Media Sosial dengan Bijak
Stoikisme mengajarkan untuk tidak terlalu terpengaruh oleh apa yang dilihat atau diucapkan orang lain. Mengurangi penggunaan media sosial, atau setidaknya mengatur waktu penggunaannya, bisa menjadi langkah praktis. - Menemukan Kebahagiaan dalam Sederhana
Stoikisme menekankan pentingnya rasa syukur dan penghargaan terhadap apa yang kita miliki, daripada mengejar status atau kekayaan yang tidak ada habisnya. - Menjaga Keseimbangan Hidup
Dengan prinsip pengendalian diri dan fokus pada kebajikan, Stoikisme membantu individu untuk tidak terjebak dalam pola hidup yang tidak sehat, baik secara mental maupun fisik.
Kritik dan Tantangan Stoikisme di Zaman Modern
Meskipun populer, Stoikisme tidak luput dari kritik. Beberapa pihak menilai filosofi ini terlalu pasif dalam menghadapi ketidakadilan sosial. Namun, para pendukung Stoikisme modern seperti Ryan Holiday menegaskan bahwa filosofi ini bukan tentang menyerah, melainkan fokus pada tindakan yang dapat memberi dampak nyata.
Kesimpulan: Stoikisme sebagai Panduan Hidup Universal