Kesedihan Bukan dari Kejadian Itu Sendiri, Tapi dari Penilaian Kita atas Kejadian, Marcus Aurelius

Marcus Aurelius Tokoh Stoicism
Sumber :
  • playground

Jakarta, WISATA - Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi berbagai kejadian yang mempengaruhi emosi kita. Salah satu ajaran penting dari Marcus Aurelius, seorang kaisar Romawi dan filsuf Stoik, adalah bahwa "Kesedihan tidak berasal dari kejadian itu sendiri, melainkan dari penilaian kita atas kejadian itu." Pernyataan ini mengandung pesan mendalam tentang bagaimana kita bisa mengendalikan emosi kita dan menghadapi kehidupan dengan lebih bijaksana. Mari kita eksplorasi lebih dalam bagaimana kita dapat mengatasi kesedihan melalui perubahan perspektif.

Memahami Ajaran Marcus Aurelius

Marcus Aurelius, melalui tulisannya dalam "Meditations," mengajarkan bahwa kejadian yang terjadi di luar diri kita sebenarnya netral. Artinya, kejadian itu sendiri tidak memiliki kekuatan untuk menyebabkan kesedihan atau kebahagiaan. Yang menentukan emosi kita adalah bagaimana kita menilai dan merespons kejadian tersebut. Perspektif ini mengajarkan kita bahwa kita memiliki kontrol penuh atas reaksi emosional kita.

Mengapa Penilaian Kita Begitu Penting?

Penilaian kita terhadap suatu kejadian bisa sangat beragam. Dua orang yang mengalami kejadian yang sama mungkin memiliki reaksi yang sangat berbeda. Hal ini karena penilaian mereka terhadap kejadian tersebut berbeda. Beberapa alasan mengapa penilaian kita sangat penting adalah:

  1. Membentuk Realitas Kita: Cara kita menilai suatu kejadian akan membentuk bagaimana kita melihat dan merasakan kejadian tersebut. Jika kita melihat sesuatu secara negatif, kita akan merasa sedih atau marah. Sebaliknya, jika kita melihatnya secara positif, kita akan merasa lebih baik.
  2. Mempengaruhi Tindakan Kita: Penilaian kita juga mempengaruhi tindakan yang kita ambil. Penilaian positif dapat mendorong kita untuk bertindak dengan cara yang konstruktif, sementara penilaian negatif dapat membuat kita mengambil tindakan yang merugikan.
  3. Mengendalikan Emosi: Dengan mengubah cara kita menilai kejadian, kita bisa mengendalikan emosi kita dengan lebih baik. Ini memberi kita kekuatan untuk tetap tenang dan bijaksana dalam menghadapi tantangan.

Cara Mengubah Penilaian Kita

Mengubah penilaian kita terhadap kejadian bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan latihan dan kesadaran, kita bisa mencapainya. Berikut beberapa cara yang dapat membantu:

  1. Merenung dan Refleksi: Luangkan waktu untuk merenung dan merefleksikan kejadian yang terjadi. Pertanyakan penilaian Anda dan cobalah melihatnya dari perspektif yang berbeda.
  2. Praktik Mindfulness: Mindfulness adalah latihan untuk tetap hadir dan sadar dalam setiap momen. Dengan berlatih mindfulness, kita dapat mengamati pikiran dan emosi kita tanpa menghakimi, sehingga kita bisa mengubah penilaian kita secara lebih objektif.
  3. Mencari Perspektif Lain: Berdiskusi dengan orang lain dan mendengarkan perspektif mereka dapat membantu kita melihat kejadian dari sudut pandang yang berbeda. Ini dapat membuka wawasan kita dan membantu mengubah penilaian kita.
  4. Berfokus pada Hal-hal Positif: Cobalah untuk selalu mencari sisi positif dari setiap kejadian. Ini bukan berarti mengabaikan masalah, tetapi mencari pelajaran atau peluang dari setiap situasi.

Contoh Kasus: Mengatasi Kesedihan Melalui Perubahan Penilaian

Mari kita lihat contoh nyata bagaimana perubahan penilaian bisa membantu mengatasi kesedihan. Bayangkan Anda kehilangan pekerjaan. Secara alami, kejadian ini bisa sangat menyedihkan dan membuat stres. Namun, dengan mengubah penilaian Anda, Anda bisa melihatnya sebagai peluang untuk mengejar karir baru yang lebih sesuai dengan passion Anda. Dengan perspektif ini, Anda bisa merasa lebih optimis dan termotivasi.

Kutipan dari Marcus Aurelius, "Kesedihan tidak berasal dari kejadian itu sendiri, melainkan dari penilaian kita atas kejadian itu," mengajarkan kita bahwa kita memiliki kontrol penuh atas emosi kita melalui cara kita menilai kejadian. Dengan mengubah penilaian kita, kita bisa mengatasi kesedihan dan menghadapi kehidupan dengan lebih bijaksana. Praktik refleksi, mindfulness, mencari perspektif lain, dan berfokus pada hal-hal positif adalah beberapa cara yang bisa membantu kita dalam proses ini. Dengan demikian, kita bisa menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia.