Teknik Bertanya ala Socrates: Kunci Keberhasilan Pemikiran Kritis yang Tak Terduga!

Socrates
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Jakarta, WISATA - Metode bertanya yang dikembangkan oleh Socrates sekitar dua ribu tahun lalu ternyata menjadi kunci penting dalam membangun pemikiran kritis di era modern. Metode ini, yang dikenal sebagai Socratic Method, tidak hanya menjadi fondasi dalam filsafat dan logika, tetapi juga diterapkan di berbagai bidang, termasuk pendidikan, hukum, dan psikologi. Mengapa teknik bertanya kuno ini masih begitu relevan dan bagaimana ia berfungsi sebagai sarana penting dalam menajamkan kemampuan berpikir kritis?

Dalam Socratic Method, tidak ada jawaban sederhana atau mudah. Teknik ini bertumpu pada proses bertanya yang mendalam untuk mengeksplorasi ide-ide, asumsi, dan keyakinan yang mendasari suatu pendapat atau argumen. Dengan demikian, metode ini memungkinkan individu untuk menantang pemikiran mereka sendiri, mengasah keterampilan logika, dan membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah yang dihadapi.

Bagaimana Metode Socrates Membentuk Pemikiran Kritis?

  1. Membuat Asumsi Terbuka untuk Diperiksa
    Salah satu prinsip dasar dalam metode Socrates adalah bahwa semua asumsi harus diperiksa. Socrates percaya bahwa melalui dialog, seseorang dapat mengungkapkan prasangka atau pemikiran yang tidak didasarkan pada alasan yang kuat.
  2. Mengajukan Pertanyaan yang Menantang
    Metode ini sering kali membuat peserta diskusi mengajukan pertanyaan yang menantang atau provokatif. Misalnya, seorang guru yang menggunakan metode Socrates tidak akan langsung memberikan jawaban atas sebuah pertanyaan, tetapi akan mendorong siswa untuk mengeksplorasi dan merumuskan jawaban sendiri melalui pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut.
  3. Mendorong Dialog yang Reflektif
    Metode ini mendorong dialog antara dua pihak atau lebih untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang suatu topik. Hal ini membuat metode ini efektif dalam pengajaran dan dalam membentuk pola pikir yang kritis dan analitis.

Mengapa Metode Socrates Masih Relevan di Era Digital?

Dalam dunia yang dipenuhi informasi seperti saat ini, kemampuan untuk berpikir kritis menjadi lebih penting dari sebelumnya. Dengan banyaknya informasi yang beredar di internet dan media sosial, masyarakat perlu memiliki kemampuan untuk menilai kebenaran dan relevansi informasi yang mereka terima. Metode Socrates menawarkan cara untuk menyaring informasi dengan hati-hati dan menghindari kesimpulan yang prematur.

Di dunia pendidikan, metode ini juga membantu siswa untuk tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga untuk bertanya dan mengkritisi informasi yang diterima. Hal ini sangat relevan dalam melawan misinformation dan disinformation yang banyak tersebar di media sosial.

Penerapan Praktis dalam Kehidupan Sehari-hari

Metode Socrates tidak hanya diterapkan dalam pendidikan formal. Teknik bertanya yang dikembangkannya dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkan metode ini, seseorang dapat mengambil keputusan yang lebih bijak, mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda, dan menghindari bias atau prasangka yang tidak berdasar.

Banyak profesional di bidang hukum, bisnis, dan psikologi menggunakan metode Socrates untuk membantu klien mereka dalam berpikir lebih kritis dan menemukan solusi terbaik untuk masalah yang dihadapi. Bahkan dalam hubungan personal, metode ini dapat meningkatkan komunikasi dan pemahaman antarindividu.

Metode Socrates sebagai Alat Pembelajaran Masa Depan

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan pemikiran kritis, semakin banyak sekolah yang mengintegrasikan metode Socrates dalam kurikulum mereka. Metode ini menjadi alat yang efektif untuk melatih siswa agar mampu memecahkan masalah yang kompleks dan memahami berbagai perspektif.

Para ahli pendidikan juga menekankan bahwa metode ini dapat membantu mengembangkan generasi yang lebih berpikir terbuka, kritis, dan reflektif. Dengan cara ini, metode Socrates tetap relevan dan menjadi bagian penting dalam pendidikan masa depan.