Kebahagiaan atau Kepuasan? Temukan Perbedaan Menurut Aristoteles dan Teori Eudaimonia-nya

Aristoteles di Tengah Murid-muridnya (ilustrasi)
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Menurut Aristoteles, manusia yang mampu menjalani kehidupan dengan mempraktikkan kebajikan secara konsisten akan merasakan kebahagiaan yang berkelanjutan, berbeda dari kepuasan yang bersifat sementara.

Perbedaan Antara Kebahagiaan dan Kepuasan

Dari penjelasan di atas, terlihat jelas perbedaan mendasar antara kebahagiaan dan kepuasan menurut Aristoteles:

  1. Kepuasan adalah perasaan sementara yang muncul ketika keinginan atau kebutuhan sesaat terpenuhi. Misalnya, kepuasan bisa dirasakan setelah makan makanan enak, tetapi setelah beberapa saat, rasa lapar akan kembali.
  2. Kebahagiaan sejati atau Eudaimonia, di sisi lain, adalah kondisi hidup yang berkesinambungan dan tidak tergantung pada hal-hal eksternal. Ini adalah hasil dari menjalani kehidupan yang bermoral, berkesinambungan, dan penuh kebajikan.

Bagi Aristoteles, kebahagiaan sejati hanya bisa dicapai melalui kehidupan yang bermoral dan pengembangan karakter. Sementara kepuasan mungkin memberi rasa bahagia sesaat, hanya Eudaimonia yang menawarkan kebahagiaan sejati yang tahan lama.

Mengapa Konsep Eudaimonia Relevan Saat Ini?

Di dunia modern yang penuh dengan kecepatan dan tekanan sosial untuk meraih kesuksesan material, konsep Eudaimonia dari Aristoteles memberikan perspektif yang lebih mendalam tentang arti kebahagiaan. Di tengah berbagai tantangan untuk mencapai tujuan-tujuan jangka pendek seperti karier, status, atau kekayaan, banyak orang sering kali merasa kehilangan makna dalam hidup mereka.