Cleopatra: Ratu Mesir yang Menggoda Kekaisaran Romawi, Kisah Cinta dan Politik

Cleopatra, Sang Ratu yang Menggetarkan Kekaisaran Romawi
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Setelah Caesar terbunuh pada tahun 44 SM, Cleopatra berada dalam situasi yang sulit. Romawi mengalami kekacauan politik, dengan berbagai faksi bersaing untuk menguasai kekaisaran. Di tengah krisis ini, Cleopatra sekali lagi menunjukkan kecerdikannya dalam bermain politik dengan bersekutu dengan Markus Antonius, salah satu jenderal paling kuat di Romawi yang memimpin bagian timur kekaisaran.

Hubungan Cleopatra dengan Antonius jauh lebih mendalam daripada sekadar aliansi politik. Keduanya memiliki hubungan asmara yang penuh gairah, dan Cleopatra melahirkan tiga anak dari Antonius: Alexander Helios, Cleopatra Selene II, dan Ptolemaios Philadelphos.

Cleopatra dan Antonius bekerja sama untuk memperluas pengaruh Mesir di kawasan Mediterania timur, dan Antonius bahkan memberikan sebagian wilayah Romawi di Timur Tengah kepada Cleopatra dan anak-anak mereka. Namun, tindakan ini memperburuk ketegangan antara Antonius dan Oktavianus, pewaris sah Julius Caesar yang kemudian menjadi Kaisar Augustus. Konflik antara kedua tokoh ini memuncak dalam Perang Saudara Romawi yang dikenal sebagai Pertempuran Actium pada tahun 31 SM.

Pertempuran Actium dan Akhir yang Tragis

Pertempuran Actium merupakan titik balik dalam nasib Cleopatra dan Antonius. Dalam pertempuran laut besar di lepas pantai Yunani, pasukan Oktavianus berhasil mengalahkan armada Cleopatra dan Antonius. Setelah kekalahan ini, Antonius dan Cleopatra mundur ke Mesir, tempat mereka berusaha untuk memulihkan kekuatan, tetapi tekanan dari Oktavianus terus meningkat.

Mengetahui bahwa kekalahan sudah tidak bisa dihindari, Antonius memilih untuk bunuh diri. Cleopatra, yang menyadari bahwa ia akan dijadikan tawanan oleh Oktavianus dan dibawa ke Roma sebagai simbol kekalahan, juga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Menurut legenda, Cleopatra mengakhiri hidupnya dengan membiarkan seekor ular kobra menggigitnya.

Kematian Cleopatra menandai berakhirnya dinasti Ptolemaik dan akhir dari era Mesir kuno sebagai kerajaan independen. Mesir kemudian menjadi provinsi Romawi, di bawah kendali langsung dari Kekaisaran Romawi.