Apa yang Membuat Socrates Tetap Teguh hingga Akhir Hayat? Kebenaran di Balik Eksekusinya

Suasana Penjara Socrates Jelang Hukuman Mati
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Prinsip Filosofis Socrates: Mencari Kebenaran di Atas Segalanya

Keputusan Socrates untuk tidak melarikan diri dari hukuman juga berakar dari keyakinannya bahwa kematian bukanlah hal yang harus ditakuti. Dalam pandangannya, ketakutan terhadap kematian adalah hasil dari ketidaktahuan manusia. Sebagai seorang filsuf, ia menganggap bahwa ketidaktahuan adalah musuh terbesar yang harus diperangi. Bagi Socrates, satu-satunya hal yang patut ditakuti adalah hidup dalam ketidakbenaran atau tanpa moralitas.

Ia percaya bahwa hidup dalam penipuan, baik kepada diri sendiri maupun orang lain, adalah bentuk kematian yang sejati. Oleh karena itu, ia memilih untuk menerima eksekusinya dengan tenang, karena ia merasa bahwa dirinya telah memenuhi panggilan hidupnya untuk mencari kebenaran dan keadilan.

Sikap Socrates di Pengadilan: Antara Keberanian dan Kesombongan

Sikap Socrates di pengadilan sering kali dianggap sebagai campuran antara keberanian dan kesombongan. Alih-alih membela diri dengan cara yang konvensional dan memohon belas kasihan kepada juri, ia justru menantang mereka untuk merefleksikan kelemahan dalam sistem hukum mereka sendiri. Socrates dengan tegas menolak untuk merendahkan diri atau menawarkan alternatif hukuman yang lebih ringan. Ia bahkan dengan berani menyatakan bahwa jika hukum bekerja dengan adil, ia seharusnya dihargai karena kontribusinya kepada masyarakat, bukan dihukum mati.

Sikap ini mencerminkan kepercayaan diri yang luar biasa pada nilai-nilai yang ia pegang teguh. Banyak yang melihat ini sebagai bentuk kesombongan, tetapi bagi Socrates, ini adalah demonstrasi bahwa ia tidak takut untuk menghadapi kenyataan, sekeras apa pun itu. Ia menunjukkan bahwa seorang filsuf sejati harus siap menerima konsekuensi dari prinsip yang ia ajarkan dan yakini.

Eksekusi Socrates: Sebuah Simbol Keberanian Moral