Metode Socratic: Bagaimana Pertanyaan Kritis Socrates Membentuk Filsafat dan Pendidikan Modern

Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Selain itu, tidak semua siswa atau peserta diskusi merasa nyaman dengan pendekatan ini. Beberapa mungkin merasa tertekan oleh sifat pertanyaan yang mendalam dan terus-menerus, terutama jika mereka terbiasa dengan metode pengajaran yang lebih langsung dan instruksional.

Namun, bagi mereka yang mampu menavigasi tantangan ini, metode Socratic menawarkan hasil yang sangat bermanfaat. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang tepat, individu dapat menemukan wawasan yang lebih dalam dan pemahaman yang lebih luas tentang subjek yang mereka pelajari.

Relevansi di Era Digital

Pada era digital seperti saat ini, di mana informasi dengan cepat tersebar dan terkadang sulit untuk dibedakan antara fakta dan opini, metode Socratic menjadi semakin relevan. Melalui pendekatan kritis ini, kita diajak untuk tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi juga mempertanyakan validitasnya.

Misalnya, ketika kita dihadapkan dengan berita atau informasi di media sosial, metode Socratic dapat digunakan untuk mengajukan pertanyaan seperti, "Apakah sumber informasi ini dapat dipercaya?" atau "Apa bukti yang mendukung klaim ini?" Pertanyaan-pertanyaan ini membantu kita untuk tidak terjebak dalam hoaks atau misinformasi, dan justru mendorong kita untuk mencari kebenaran yang lebih dalam.

Selain itu, metode Socratic juga membantu mengembangkan kemampuan berpikir analitis yang sangat penting dalam menghadapi tantangan dunia modern, di mana pemikiran kritis dan kemampuan untuk menganalisis informasi menjadi keterampilan yang sangat dicari.

Metode Socratic adalah warisan abadi dari Socrates yang terus memberikan dampak besar dalam dunia filsafat dan pendidikan modern. Melalui pertanyaan-pertanyaan kritis yang mendalam, metode ini mendorong individu untuk tidak hanya mencari jawaban yang mudah, tetapi juga untuk mengeksplorasi kebenaran melalui pemikiran yang lebih mendalam dan analisis kritis.