DRAKOR: Sol Kyung-Gu dan Kim Hee-Ae Jadi Musuh Politik di Drama Mendatang ‘The Whirlwind’
- Instagram/netflixkcontent
Malang, WISATA – Drama Netflix mendatang ‘The Whirlwind’ telah membagikan poster dan teaser baru.
Drama ‘The Whirlwind’ ini dibintangi oleh Sol Kyung-Gu dan Kim Hee-Ae. Kim Hee-Ae terakhir terlihat dalam drama ‘Queenmaker’ (2023), sedangkan Sol Kyung-Gu, ini adalah penampilannya sebagai main role setelah drama terakhirnya 25 tahun yang lalu, ‘Happy Together’ (1999).
‘The Whirlwind’ menggambarkan konflik antara seorang perdana menteri yang bertekad untuk membunuh presiden demi memberantas korupsi dan seorang wakil perdana menteri yang bertekad untuk menghentikannya dan merebut kekuasaan.
Sol Kyung-Gu akan berperan sebagai Perdana Menteri Park Dong-Ho, yang ingin mengubah panggung politik dan menghukum presiden yang berkolusi dengan konglomerat. Kim Hee-Ae akan berperan sebagai Jeong Soo-Jin, Wakil Perdana Menteri Urusan Ekonomi, yang naik ke puncak tangga politik dengan kecerdasan dan keyakinannya yang kuat.
Poster yang dirilis menunjukkan Perdana Menteri Park Dong-Ho dan Wakil Perdana Menteri Jeong Soo-Jin saling berhadapan sementara presiden terbaring tak sadarkan diri di latar belakang. Ketegangan antara Park Dong-Ho dan Jeong Soo-Jin saat mereka berdiri saling berhadapan mengisyaratkan permainan politik yang sengit dan konfrontasi di antara mereka, serta masa-masa penuh gejolak yang akan terjadi di negara ini sebagai akibatnya. Presiden yang tumbang, rokok elektrik yang terjatuh dan pecahan kaca juga menimbulkan rasa penasaran apa penyebab kejadian mengejutkan tersebut.
Teaser yang menyertainya dimulai dengan presiden yang memegangi hatinya dan pingsan, diikuti oleh Park Dong-Ho yang mengaku, “Saya membunuh presiden.” Dia menambahkan, “Saya melewati batas. Dan tidak ada batasan bagi mereka yang melintasinya.” Teaser tersebut kemudian memperkenalkan Jeong Soo-Jin, yang mengatakan bahwa dalam politik, pihak yang berkuasa selalu menang melawan pihak yang benar.
Perdana Menteri Park Dong-Ho kemudian memaparkan rencananya, termasuk mengambil kendali NIS (Badan Intelijen Nasional), kantor kejaksaan, dan polisi, serta menyelidiki putra presiden dan menjatuhkan beberapa keluarga chaebol. Presiden kemudian terlihat dipindahkan dengan tandu dengan tulisan, “Hari itu, jantung presiden berhenti berdetak.” Terakhir, terdengar Park Dong-Ho meminta agar diberi waktu satu bulan saja untuk menjungkirbalikkan dunia.