Tommy Djiwandono, Sosok yang Digadang Akan Menggantikan Sri Mulyani di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- tvonews.com
Karier Tommy dimulai sebagai wartawan magang di Majalah Tempo pada tahun 1993 dan di Indonesia Business Weekly pada tahun 1994. Ia kemudian bekerja sebagai analis keuangan di Whitlock NatWest Securities, Hong Kong. Pada tahun 2006, kariernya menanjak saat pamannya, Hashim Djojohadikusumo, memintanya untuk bergabung di perusahaan agribisnis, Arsari Group, sebagai Deputy CEO.
Dalam dunia politik, Tommy bergabung dengan Partai Gerindra dan maju sebagai calon legislatif di Provinsi Kalimantan Barat. Saat ini, ia menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Gerindra, mengendalikan keuangan partai yang dipimpin oleh pamannya, Prabowo Subianto. Perannya penting dalam mengusung pasangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014 dan berperan dalam Koalisi Merah-Putih (KMP) di bidang logistik.
Berkat kinerja Tommy, Partai Gerindra mendapatkan peringkat terbaik sebagai Partai Politik dengan laporan keuangan paling transparan, penghargaan yang diberikan oleh Transparency International Indonesia dan Indonesia Corruption Watch.
Reaksi Publik dan Pengamat
Pengumuman ini mendapatkan berbagai reaksi dari publik dan pengamat politik. Banyak yang memuji langkah ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan transparansi dan profesionalisme dalam pengelolaan keuangan negara. Beberapa pihak menilai bahwa latar belakang dan pengalaman Tommy dalam dunia keuangan dan politik membuatnya menjadi kandidat yang tepat untuk posisi Menteri Keuangan.
Namun, ada juga yang mengkritisi hubungan kekeluargaan antara Tommy dan Prabowo, mempertanyakan potensi konflik kepentingan. Meski demikian, pengamat ekonomi menyatakan bahwa penunjukan ini bisa membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan global.
Tantangan ke Depan