Pengertian dan Keutamaan Hari Tasyrik, Dimana Umat Islam Dilarang Berpuasa

Hari Tasyrik
Sumber :
  • IG/langkah_jariyah

WISATA – Hari tasyrik adalah hari-hari yang ditetapkan oleh Allah SWT sebagai hari raya bagi umat Islam setelah menunaikan ibadah haji. Hari tasyrik terdiri dari tiga hari, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pada hari-hari ini, umat Islam dianjurkan untuk bersyukur, berzikir, bersedekah, dan berbagi dengan sesama. Hari tasyrik juga merupakan hari yang dilarang untuk berpuasa, karena merupakan hari yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Hari Tasyrik

Photo :
  • IG/rumayshocom

Dilansir dari mui.or.id dan sumber lainnya, nama tasyrik berasal dari kata syaraka yang berarti bergabung atau berkumpul. Hal ini menggambarkan bahwa pada hari-hari ini, umat Islam dari berbagai belahan dunia berkumpul di tanah suci Makkah untuk melaksanakan ibadah haji dan menyembelih hewan kurban. Pendapat lain mengatakan bahwa nama Tasyrik juga berarti matahari terbit atau menjemur sesuatu. Ada dua pendapat tentang alasan penamaan ini. Pertama, karena pada hari-hari tersebut umat Islam biasa menjemur daging kurban mereka untuk dibuat dendeng agar tahan lama. Kedua, karena penyembelihan hewan kurban dilakukan setelah matahari terbit.

Hari tasyrik juga memiliki keutamaan dan hikmah yang besar bagi umat Islam, di antaranya adalah:

- Hari tasyrik mengajarkan umat Islam untuk bersatu dan bersaudara dalam kebaikan, tanpa membedakan suku, bangsa, atau warna kulit.

- Hari tasyrik mengingatkan umat Islam akan kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS yang rela menyerahkan segala yang dicintai demi ketaatan kepada Allah SWT.