Menghadapi Hidup dengan Bijaksana Menurut Ajaran Stoikisme

Marcus Aurelius Tokoh Populer Stoicism
Sumber :
  • codeproject.com

Malang, WISATA - Dalam kehidupan ini, kita sering dihadapkan pada kenyataan bahwa sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan yang tidak dapat dihindari. Salah satu konsep yang dipegang teguh oleh ajaran Stoikisme adalah penerimaan terhadap keterbatasan manusia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya penerimaan keterbatasan manusia menurut pandangan Stoik, serta bagaimana hal ini dapat membantu kita menghadapi hidup dengan bijaksana.

Mengenali Keterbatasan Manusia

Stoikisme mengajarkan bahwa manusia memiliki keterbatasan yang melekat dalam diri mereka. Kita tidak bisa mengontrol segala sesuatu di dunia ini, termasuk masa depan, lingkungan, atau bahkan tubuh dan pikiran kita sendiri. Keterbatasan ini termasuk kematian, yang merupakan bagian alamiah dari siklus kehidupan.

Pusatkan Perhatian pada Hal yang Dapat Dikendalikan

Meskipun kita tidak bisa menghindari keterbatasan tersebut, Stoikisme mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam kecemasan atau kegelisahan yang tak berujung. Sebaliknya, kita harus fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan. Ini termasuk tindakan, sikap, dan respons kita terhadap berbagai situasi dalam kehidupan.

Menerima dengan Bijaksana

Penerimaan keterbatasan manusia tidak berarti kita pasif atau putus asa. Sebaliknya, itu adalah tentang menerima dengan bijaksana bahwa ada hal-hal di luar kendali kita dan tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mengubahnya. Ini membebaskan kita dari tekanan dan stres yang tidak perlu, dan memungkinkan kita untuk fokus pada hal-hal yang lebih produktif dan bermakna.