Dibuang di Sini, Dihargai Rp85 Ribu di Luar Negeri. Inilah Manfaat Batang Pisang yang Jarang Diketahui

Batang Pisang
Batang Pisang
Sumber :
  • IG/ummu_abe12

Bogor, WISATA – Batang pisang, atau yang lebih dikenal sebagai gedebog, kerap dianggap sebagai limbah tak berguna di Indonesia. Setelah panen buah, batangnya biasanya langsung ditebang dan dibiarkan membusuk atau dibuang begitu saja. Namun, sebuah unggahan di media sosial baru-baru ini menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, potongan batang pisang justru dijual di rak supermarket dengan kemasan rapi seharga USD 5,95 atau sekitar Rp85 ribu per potong.

Fenomena ini mengundang banyak perhatian publik di Tanah Air. Bagaimana bisa limbah yang sering diabaikan di sini justru bernilai tinggi di luar negeri?

Menurut Dr. Niken Rarasati, peneliti dari Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk BRIN, batang pisang mengandung banyak serat alami yang bernilai tinggi dalam industri makanan, kesehatan, maupun kerajinan. “Di beberapa negara Asia dan Barat, batang pisang digunakan sebagai bahan pangan, bahan baku tekstil, hingga material ramah lingkungan,” jelasnya dalam sebuah wawancara daring.

Dalam dunia kuliner, batang pisang dikenal memiliki kandungan serat tinggi yang baik untuk pencernaan. Di India dan Sri Lanka, batang pisang biasa diolah menjadi sup, kari, atau minuman detoks. Sementara di Jepang dan Amerika, ekstraknya digunakan sebagai bahan dalam jus sehat dan obat herbal.

Tidak hanya itu, batang pisang juga kaya antioksidan dan dipercaya mampu menurunkan kadar gula darah serta mengurangi risiko batu ginjal. Bahkan, air perasan batang pisang disebut-sebut bermanfaat untuk detoksifikasi tubuh.

Di Indonesia sendiri, potensi ini mulai dimanfaatkan oleh sebagian kecil pelaku UMKM, seperti Seratnusa di Garut, yang mengolah batang pisang menjadi serat untuk kerajinan tangan. Namun, menurut Dr. Niken, pemanfaatan ini belum menyentuh skala industri besar.

“Padahal, jika dikembangkan serius, batang pisang bisa menjadi komoditas ekspor yang menjanjikan,” tambahnya.