Wanita Tidak Membersihkan Make-Up Selama 22 Tahun dan Berakhir dengan Wajah yang Meradang Parah

- 8days.sg
Malang, WISATA – Jika Anda masih mempertimbangkan untuk tidur dengan riasan, ingatlah cerita ini.
Seorang wanita berusia 37 tahun dari Jilin, Tiongkok, menjadi viral setelah mengungkapkan bahwa ia tidak membersihkan riasannya dengan benar selama 22 tahun.
Dilaporkan dari 8days.sg, lebih dari dua dekade seorang wanita mengaku tidak pernah melakukan pembersihan make up dengan tepat. Hal ini menyebabkan wajahnya menjadi bengkak, meradang dan sangat keras sehingga digambarkan seperti kerak.
Kulitnya berubah menjadi warna merah yang mencolok, sehingga orang-orang membandingkannya dengan Guan Gong, dewa Tiongkok yang dikenal karena wajahnya yang merah tua.
Dalam sebuah video viral, wanita tersebut, yang diidentifikasi sebagai Gao, mengeluh, "Gatalnya tak tertahankan. Saya bersembunyi di rumah setiap hari. Saya tidak berani keluar."
Wajahnya, yang tampak bengkak dan merah, tampak seperti tomat yang terlalu matang. Ia menjadi kesulitan membuka mata, dengan ruam merah pekat menutupi kulitnya.
Digambarkannya apa yang dialaminya sebagai rasa terbakar, mengencang dan gatal yang tak tertahankan, seraya menambahkan, "Seluruh wajah saya keriput dan mengerikan. Saya tidak berani keluar, bertemu orang, atau berteman."
Gao mengatakan obsesinya dengan tata rias dimulai pada usia 15 tahun, setelah diam-diam mencoba lipstik milik ibunya. Ia menjadi kecanduan kosmetik tetapi merasa menghapus tata rias terlalu merepotkan baginya.
"Buat apa repot-repot menghapusnya jika saya harus memakainya lagi keesokan harinya?" katanya.
Jadi, selama 22 tahun, ia hanya membilas wajahnya dengan air di malam hari.
Kadang-kadang, ia berjerawat, tetapi ia menepisnya, hingga tahun ini, ketika ia mengalami reaksi alergi ekstrem, pembengkakannya sangat parah sehingga fitur wajahnya menjadi tidak dapat dikenali.
Meskipun kondisinya mengkhawatirkan, Gao tidak menemui dokter kulit.
Sebaliknya, ia pergi ke klinik estetika medis untuk mendapatkan suntikan penguat kulit. keputusan ini justru memperburuk keadaan.
Kulitnya menjadi kusam, kaku dan berubah menjadi warna ungu yang mengganggu.
Beberapa profesional medis mempertanyakan klaim bahwa dia tidak menghapus riasan selama 22 tahun. Dokter kulit menduga kondisinya mungkin disebabkan atau diperburuk oleh faktor lain seperti prosedur estetika yang gagal, produk perawatan kulit yang mengandung steroid atau bahkan pembersihan yang berlebihan.
Beberapa orang menduga gejalanya menyerupai rosacea atau dermatitis yang bergantung pada steroid, keduanya sering dikaitkan dengan penggunaan produk perawatan kulit yang keras secara berlebihan, bukan sekadar kebersihan yang buruk.
Kisah ini juga memicu perdebatan daring. Banyak netizen menduga dia telah menjalani operasi plastik, seperti implan dagu dan beberapa bercanda bahwa seluruh wajahnya tampak seperti 'gabungan dari trik kecantikan berteknologi tinggi dan berisiko tinggi.'
Ada komentar sarkastik seperti "Ini bukan riasan — ini cat" dan "Berapa banyak lapisan yang dia oleskan di wajahnya?"
Namun, yang lain menunjuk pada masalah yang lebih dalam, seperti tekanan standar kecantikan dan kecemasan sosial.
"Dia tidak benar-benar takut untuk dilihat, dia takut dihakimi," tulis seorang netizen. "Namun, di dunia maya, dia dapat mengubah 'wajahnya yang rusak' menjadi perhatian dan perhatian."
Yang lain bertanya, "Mengapa dia tidak mencari bantuan lebih awal? Sekarang dia hanya menggunakan wajahnya untuk mencoba dan bangkit kembali."