Penemuan Harta Karun di Makam Lady Dai: Jejak Kemewahan dan Keyakinan Kehidupan Akhirat di Dinasti Han

Peti Artefak Barang Berharga Lady Di
Peti Artefak Barang Berharga Lady Di
Sumber :
  • https://x.com/a_otama

Changsha, Tiongkok, WISATA — Penemuan jasad utuh Lady Dai atau Xin Zhui pada tahun 1972 di Mawangdui, Provinsi Hunan, bukan hanya mencengangkan dunia karena kondisi muminya yang luar biasa terjaga. Para arkeolog juga dibuat takjub oleh ribuan artefak mewah yang terkubur bersama bangsawan Dinasti Han ini—menyuguhkan gambaran detail tentang gaya hidup elite Tiongkok kuno sekaligus keyakinan spiritual mereka tentang kehidupan setelah kematian.

Dalam kompleks pemakaman yang terdiri dari tiga makam, makam Lady Dai (Makam No. 1) adalah yang paling lengkap dan paling terawat. Bersama jasadnya, ditemukan lebih dari 1.000 artefak berharga, mulai dari pakaian, perhiasan, perlengkapan rumah tangga, hingga berbagai jenis makanan eksotis.

Kain Sutra, Patung Pelayan, dan Barang Rumah Tangga Bangsawan

Salah satu penemuan paling mencolok adalah lemari pakaian yang dipenuhi lebih dari 100 helai pakaian sutra halus dan mewah. Warna dan bordirannya masih terlihat jelas meski telah berusia lebih dari dua milenium. Selain itu, terdapat 182 potong pernis (lacquerware) berkualitas tinggi—dengan motif dan bentuk yang sangat artistik, mencerminkan status sosial tinggi pemiliknya.

Yang paling menggugah secara simbolik adalah 162 patung kayu berukir yang menggambarkan pelayan, prajurit, dan hewan. Para ahli percaya bahwa patung-patung ini diciptakan untuk "mengabdi" kepada Lady Dai di alam baka. Konsep ini sejalan dengan keyakinan kuno Tiongkok yang percaya bahwa patung-patung tersebut akan "hidup" di akhirat dan melayani pemiliknya. Sebuah keyakinan serupa juga terlihat dalam kompleks pemakaman Kaisar Qin Shi Huang, yang dikenal dengan Tentara Terakota-nya—ribuan patung prajurit seukuran manusia yang dipercaya akan menjaga sang kaisar di kehidupan setelah mati.

Selain benda-benda simbolik, ditemukan pula alat-alat rumah tangga seperti piring, mangkuk, nampan, vas, baskom, serta peralatan mandi dan kosmetik. Ini menunjukkan bahwa Lady Dai dipersiapkan untuk melanjutkan kehidupannya di alam baka dengan fasilitas layaknya bangsawan hidup.

Pesta Makanan di Akhirat

Yang tak kalah mencengangkan adalah temuan persediaan makanan dalam jumlah besar yang dikuburkan bersama Lady Dai. Beberapa lusin tembikar berisi makanan telah diidentifikasi mengandung:

  • Biji-bijian dan buah-buahan seperti gandum, akar lotus, stroberi, pir, plum, dan kurma.
  • Berbagai jenis daging, termasuk daging babi, sapi, domba, rusa, kelinci, angsa, ayam, bebek, burung liar, ikan, dan telur.

Salah satu hidangan yang paling tidak biasa adalah jamur ulat (cordyceps)—bahan langka yang pada zaman itu sangat bernilai karena dipercaya memiliki khasiat kesehatan luar biasa.

Jenis dan jumlah makanan ini jelas mencerminkan kekayaan dan status sosial Lady Dai. Pada masa Dinasti Han, masyarakat biasa umumnya hanya mengonsumsi makanan sederhana seperti gandum, barley, dan kedelai. Kehadiran makanan mewah dalam jumlah besar ini menandakan bahwa makam Lady Dai adalah representasi nyata dari dunia elite Tiongkok kuno—baik dari sisi kekayaan maupun kepercayaan spiritual.

Jejak Sejarah yang Abadi

Hari ini, mumi Lady Dai dan sebagian besar artefak yang ditemukan di kompleks pemakamannya dapat disaksikan secara langsung di Museum Provinsi Hunan. Kompleks ini menjadi salah satu koleksi arkeologi paling berharga di Tiongkok, sekaligus destinasi penting bagi para sejarawan, antropolog, dan wisatawan.

Penemuan makam Lady Dai bukan sekadar penemuan arkeologis, tetapi juga jendela yang membuka wawasan baru tentang kebudayaan, kepercayaan, dan keseharian kaum bangsawan Tiongkok kuno. Ia membuktikan bahwa bahkan dalam kematian, Lady Dai tetap mempertahankan kemewahan, martabat, dan status sosialnya—seakan-akan dunia akhirat adalah perpanjangan dari dunia fana.