Hollywood Dilanda Kebakaran Hebat: Tagar #KuasaAllah Trending di Media Sosial X, Ini Komentar Para Netizen di X
- Media Sosial X
Beberapa netizen memanfaatkan platform media sosial ini untuk mengungkapkan pandangan mereka mengenai kebakaran tersebut. Salah satunya adalah pengguna dengan akun @erlanishere, yang mengungkapkan:
"Api raksasa sedang melahap California, Amerika Serikat. Ada 130.000 warga terdampak yang harus dievakuasi. Semoga setelah ini Amerika fokus untuk merehabilitasi para korban, memperbaiki infrastruktur yang rusak, dan stop membiayai kehancuran di Gaza."
Komentar ini menggambarkan rasa keprihatinan terhadap kebakaran yang melanda Amerika, sekaligus menyarankan bahwa perhatian Amerika perlu difokuskan pada bencana domestik daripada intervensi militer di Gaza.
Sejumlah netizen lainnya juga mengaitkan kebakaran dengan ayat-ayat dalam Al-Qur'an. Seperti yang diungkapkan oleh akun @tanyarlfes, yang menulis:
"Kebakaran Raksasa di Los Angeles ini ternyata resonate dengan Surah al-Baqarah 266. Ngeri banget, makin takut sama Allah habis baca ini."
Ada pula komentar dari akun @dzul_haq5, yang mengatakan:
"Adegan ini tidak ada campur tangan Iran, Yaman, Libanon, dan Palestina. Ini murni kuasa Allah Azza wa Jalla sedang bekerja."
Komentar ini jelas mengacu pada keyakinan bahwa kebakaran tersebut merupakan bagian dari tanda kekuasaan Tuhan, tanpa adanya pengaruh pihak luar. Meskipun bisa dikatakan kontroversial, pandangan ini mencerminkan bagaimana bencana alam sering kali dikaitkan dengan fenomena spiritual dalam masyarakat.
Reaksi Terhadap Kebakaran: Peringatan atau Kebetulan?
Ada banyak pandangan berbeda yang muncul setelah kebakaran ini. Beberapa netizen merasa bahwa kebakaran di Hollywood ini adalah bentuk peringatan keras kepada Amerika Serikat, terutama terkait kebijakan luar negeri mereka di Gaza. Akun @RofiRois berpendapat:
"Amerika adalah negara adikuasa, namun itu tak berarti dengan kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah swt. Kebakaran hebat di Los Angeles, California, menunjukkan negara ini tak boleh 'pongah' untuk menjajah negara lain. Ini peringatan keras buat Amerika."