Inikah Bukti Kesemrawutan Pengelolaan UMKM: Pemerintah Tidak Hadir untuk UMKM, Tumbuh Liar Tanpa Arah?

Yoyok Pitoyo Bersama Emak-emak Pelaku UMKM
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

 

Jakarta, WISATA – Ketua Umum Komite Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU), Yoyok Pitoyo, menyoroti kondisi pengelolaan UMKM di Indonesia yang dinilai masih jauh dari perhatian pemerintah. Dalam pernyataan terbarunya, Yoyok menegaskan bahwa sektor UMKM yang seharusnya menjadi tulang punggung ekonomi nasional justru menghadapi berbagai permasalahan serius akibat minimnya dukungan dan regulasi yang berpihak.

Menurut Yoyok, salah satu bukti nyata ketidakpedulian pemerintah terhadap sektor ini adalah banyaknya penjual yang tumbuh liar di pinggir jalan tanpa adanya upaya pendataan, penataan, atau penertiban. “Pemerintah tidak pernah berusaha mendata dan menertibkan keberadaan UMKM. Mereka seperti tumbuh liar di pusat-pusat keramaian. Ketika keberadaan mereka mulai mengganggu ketertiban, pemerintah daerah dan aparat baru ribut, bahkan tak jarang justru menjadikan mereka sasaran pungutan liar oleh oknum aparat,” tegas Yoyok.

UMKM: Penopang Ekonomi yang Terabaikan

UMKM merupakan sektor yang memegang peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang 60,51% terhadap PDB nasional pada tahun 2023 dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja. Meski demikian, perhatian pemerintah terhadap sektor ini masih sangat minim, baik dalam bentuk dukungan infrastruktur, regulasi, maupun kebijakan keberpihakan.

Yoyok menyoroti ketidaksiapan pemerintah, baik pusat maupun daerah, dalam menyediakan ruang khusus bagi pelaku UMKM. Padahal, ruang yang layak tidak hanya akan meningkatkan produktivitas, tetapi juga membantu menertibkan keberadaan UMKM di pusat-pusat keramaian.

“Jika pemerintah memiliki kepedulian, seharusnya setiap pembangunan dan proyek besar selalu menyisihkan ruang khusus bagi UMKM. Sayangnya, ini jarang sekali terjadi. Akibatnya, UMKM sering kali dianggap sebagai pengganggu, padahal merekalah alasan ekonomi daerah masih hidup dan bertumbuh,” ujar Yoyok.