Terancam Punah! Inilah Usaha Gigih Drh. Ismu Subroto Melestarikan Sapi Jabres, Siapa Mau Gabung?
- DPKH Brebes/Handoko
Brebes, WISATA - Sapi Jabres, salah satu jenis sapi lokal yang memiliki kekuatan luar biasa untuk beradaptasi dengan kondisi alam di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kini berada di ambang kepunahan. Namun, di tengah ancaman tersebut, ada sosok yang berjuang keras untuk menjaga kelangsungan hidup sapi Jabres dan melestarikan warisan lokal ini. Sosok itu adalah Drh. Ismu Subroto, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Brebes, yang selama bertahun-tahun telah mendedikasikan hidupnya untuk dunia peternakan.
Sapi Jabres, dikenal karena daya tahan tubuhnya yang luar biasa dan kemampuannya untuk bertahan hidup di wilayah Brebes yang memiliki medan cukup sulit, pernah menjadi kebanggaan peternak setempat. Namun, akibat pergeseran pola konsumsi dan kurangnya perhatian terhadap pemeliharaan sapi lokal, populasi sapi Jabres semakin menurun. Kini, keberadaannya terancam punah, dan langkah penyelamatan menjadi sangat mendesak.
Sapi Jabres: Sejarah dan Keunggulan Lokal
Sapi Jabres adalah salah satu ras sapi lokal yang berasal dari Kabupaten Brebes dan sekitarnya. Nama "Jabres" sendiri merupakan singkatan dari "Jawa Brebes", yang mengindikasikan asal-usul sapi ini dari daerah tersebut. Sapi Jabres terkenal karena postur tubuhnya yang lebih kecil dibandingkan dengan sapi perah atau sapi potong komersial, namun memiliki daya tahan tubuh yang sangat baik terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti kekurangan pakan atau cuaca panas.
Selain itu, sapi Jabres juga memiliki kemampuan beradaptasi dengan kondisi alam yang keras, sehingga cocok untuk dipelihara di daerah pegunungan atau perbukitan yang kurang subur. Sapi ini juga dikenal dengan kualitas dagingnya yang cukup baik meskipun ukuran tubuhnya relatif lebih kecil, menjadikannya pilihan populer di pasar lokal.
Namun, sejak beberapa tahun terakhir, populasi sapi Jabres terus menurun drastis, terutama karena peralihan pada peternakan sapi potong komersial yang lebih menguntungkan secara finansial. Hal ini ditambah dengan kurangnya perhatian terhadap pelestarian sapi lokal, menjadikan sapi Jabres sebagai salah satu jenis sapi yang terancam punah.
Peran Drh. Ismu Subroto dalam Melestarikan Sapi Jabres
Sebagai Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di Kabupaten Brebes, Drh. Ismu Subroto memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keberlanjutan sektor peternakan, terutama terkait dengan pemeliharaan sapi lokal seperti Sapi Jabres. Ia menyadari betul bahwa sapi Jabres bukan hanya aset peternakan yang penting, tetapi juga bagian dari kekayaan budaya dan identitas Kabupaten Brebes.
Drh. Ismu Subroto memulai upaya pelestarian sapi Jabres dengan meningkatkan kesadaran para peternak akan pentingnya menjaga keberadaan sapi lokal ini. Ia menggalakkan program perkawinan alam terpilih untuk meningkatkan kualitas sapi Jabres serta memastikan kelangsungan genetiknya. Program ini memungkinkan para peternak untuk mendapatkan keturunan sapi Jabres yang lebih unggul tanpa harus mendatangkan sapi pejantan dari luar daerah.
Selain itu, Drh. Ismu Subroto juga berperan aktif dalam mengadakan pelatihan dan workshop bagi para peternak sapi Jabres. Dalam pelatihan tersebut, peternak diberikan pengetahuan tentang cara-cara pemeliharaan sapi yang baik, mulai dari pemilihan pakan hingga pengelolaan kandang yang lebih efisien. Ia berharap, dengan adanya peningkatan kapasitas peternak, mereka bisa lebih produktif dalam mengembangkan peternakan sapi Jabres dan menjaga keberlanjutan populasi sapi lokal ini.
Program Perkawinan Alam dan Upaya Penyuluhan kepada Peternak
Program perkawinan alam terpilih yang dipelopori oleh Drh. Ismu Subroto, yaitu program perkawinan alam untuk sapi-sapi jebres terseleksi baik untuk jantan maupun betina, telah memberikan hasil yang cukup menggembirakan. Melalui sistem ini, sapi Jabres dapat dipelihara dengan kualitas genetik yang lebih baik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas daging dan susu sapi. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada sapi-sapi impor yang memiliki biaya pemeliharaan yang lebih tinggi.
Di samping program perkawinan alam, Drh. Ismu Subroto juga aktif melakukan penyuluhan kepada peternak lokal di Brebes mengenai pentingnya melestarikan sapi Jabres. Dalam berbagai kesempatan, ia berbagi ilmu tentang bagaimana cara merawat sapi Jabres agar tetap sehat dan produktif, serta bagaimana mengatasi berbagai masalah yang sering dihadapi peternak, seperti serangan penyakit pada ternak.
"Menjaga sapi Jabres bukan hanya soal mempertahankan tradisi, tapi juga soal melestarikan ketahanan pangan lokal yang bisa memberi manfaat jangka panjang untuk masyarakat," kata Drh. Ismu Subroto.
Data dan Statistik Sapi Jabres yang Terancam Punah
Menurut data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes, populasi sapi Jabres saat ini mengalami penurunan yang signifikan. Pada tahun 2015, jumlah sapi Jabres yang tercatat sebanyak 12.000 ekor, namun pada tahun 2020 jumlah tersebut hanya tinggal sekitar 5.000 ekor. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti peralihan peternakan ke sapi komersial dan pengaruh urbanisasi yang membuat lahan pertanian semakin sempit.
Selain itu, ketergantungan pada sapi perah impor yang lebih besar dan produktivitas yang lebih tinggi juga berperan dalam penurunan populasi sapi Jabres. Oleh karena itu, upaya untuk melestarikan sapi Jabres melalui program IB dan penyuluhan kepada peternak menjadi sangat penting agar sapi lokal ini tidak punah.
Tantangan dalam Melestarikan Sapi Jabres
Meskipun Drh. Ismu Subroto dan tim Dinas Peternakan Kabupaten Brebes telah berupaya keras untuk melestarikan sapi Jabres, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah rendahnya minat generasi muda untuk terjun ke dunia peternakan, terutama dalam mengelola sapi lokal. Banyak peternak muda yang lebih tertarik pada usaha yang lebih menguntungkan dalam jangka pendek, seperti budidaya ayam atau ternak sapi perah komersial.
Selain itu, akses ke fasilitas dan sumber daya yang memadai juga menjadi kendala utama dalam mengembangkan program pelestarian sapi Jabres. Meski demikian, Drh. Ismu Subroto tetap optimis bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah, peternak, dan masyarakat, sapi Jabres dapat kembali pulih dan menjadi salah satu sumber ketahanan pangan yang vital di Kabupaten Brebes.
Harapan untuk Masa Depan Sapi Jabres
Upaya pelestarian sapi Jabres memang tidak mudah, tetapi dengan komitmen kuat dari Drh. Ismu Subroto dan para peternak lokal, ada harapan untuk keberlanjutan sapi lokal ini. Di masa depan, Sapi Jabres diharapkan dapat kembali menjadi ikon peternakan lokal yang tak hanya melestarikan budaya, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat Brebes.
Melalui langkah-langkah strategis yang telah dilakukan, seperti inseminasi buatan dan edukasi kepada peternak, Sapi Jabres diharapkan tidak hanya bertahan, tetapi berkembang, sehingga mampu menjadi bagian penting dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional.