BMKG Peringatkan! Potensi Bencana Hidrometeorologi Akibat Cuaca Ekstrem, Satu Pekan Ke Depan

Hujan Petir Bercampur Angin (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Jakarta, WISATA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan penting bagi masyarakat Indonesia untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang diprediksi akan melanda beberapa wilayah dalam beberapa hari ke depan. BMKG menyampaikan bahwa fenomena La Nina yang saat ini terjadi berpotensi meningkatkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia hingga 20% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan intensitas hujan ini diperkirakan akan berlangsung hingga awal tahun 2025, dan bisa menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

Menurut data BMKG, beberapa daerah yang diperkirakan akan mengalami peningkatan curah hujan adalah Pulau Sumatra, Kalimantan, dan bagian barat Pulau Jawa, yang saat ini telah memasuki puncak musim hujan. BMKG juga memprediksi adanya potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang, yang kemungkinan besar akan terjadi selama satu pekan ke depan di sejumlah daerah tersebut.

Ancaman Bencana Hidrometeorologi: Banjir dan Tanah Longsor

Peningkatan curah hujan akibat fenomena La Nina memiliki dampak langsung pada potensi bencana hidrometeorologi di berbagai wilayah. Salah satu ancaman serius adalah risiko banjir yang dapat menggenangi permukiman, lahan pertanian, dan infrastruktur jalan, terutama di daerah yang memiliki drainase buruk. Tanah longsor juga menjadi ancaman serius, terutama bagi daerah pegunungan atau perbukitan dengan kondisi tanah yang mudah tererosi. Wilayah yang rawan tanah longsor termasuk beberapa daerah di Jawa Barat, yang topografinya mendukung risiko tersebut.

Fenomena ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam yang sering kali tak terduga. Peningkatan kewaspadaan dan kesiapan pemerintah serta masyarakat sangat dibutuhkan agar potensi dampak negatif bisa diminimalisir.

Peringatan BMKG untuk Transportasi dan Infrastruktur

BMKG juga memperingatkan potensi gangguan pada sektor transportasi, baik darat, laut, maupun udara. Cuaca ekstrem, terutama hujan lebat dan angin kencang, dapat mengganggu perjalanan dan operasi di sektor ini. Transportasi udara, misalnya, sangat rentan terhadap kondisi cuaca ekstrem karena jarak pandang yang terbatas serta risiko turbulensi udara. Kondisi cuaca yang tidak menentu ini bisa berdampak pada jadwal penerbangan, khususnya di daerah yang terdampak intensitas hujan tinggi.