Robot Mengambil Alih: Apakah Pekerjaan Manusia di Industri Akan Punah?"
- Handoko/Istimewa
Jakarta, WISATA - Di era modern ini, robot dan otomatisasi industri telah membawa revolusi besar di berbagai sektor ekonomi. Penggunaan mesin canggih yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI) semakin marak, dan membuat banyak pihak bertanya-tanya: Apakah pekerjaan manusia di industri akan hilang seluruhnya?
Peningkatan Otomatisasi dalam Industri
Otomatisasi telah lama menjadi bagian integral dari industri manufaktur. Dimulai dari mesin-mesin sederhana hingga robot canggih, teknologi ini membantu mempercepat produksi dan meningkatkan efisiensi. Misalnya, robot-robot yang digunakan di pabrik otomotif untuk merakit kendaraan telah memangkas waktu produksi secara signifikan. Namun, dengan kemajuan teknologi AI, robot tidak hanya terbatas pada tugas-tugas mekanis sederhana. Mereka kini dapat belajar, beradaptasi, dan melakukan tugas-tugas kompleks yang dulu hanya dapat dilakukan oleh manusia.
Menurut laporan McKinsey Global Institute, hingga tahun 2030, sebanyak 800 juta pekerjaan di seluruh dunia berpotensi digantikan oleh otomatisasi. Di Indonesia sendiri, sekitar 23 juta pekerjaan diperkirakan terdampak oleh otomatisasi, terutama di sektor manufaktur dan jasa.
Apa yang Terjadi dengan Pekerjaan Manusia?
Pertanyaan yang muncul adalah, apa dampak dari tren ini terhadap tenaga kerja manusia? Apakah kita akan melihat lonjakan pengangguran akibat mesin yang semakin cerdas mengambil alih tugas-tugas manusia?
Dalam sektor-sektor tertentu, seperti pabrikasi dan logistik, robot sudah mengambil alih pekerjaan yang bersifat monoton, berulang, dan berbahaya bagi manusia. Contoh paling jelas adalah Amazon, yang menggunakan lebih dari 200.000 robot di gudang mereka untuk membantu proses pengiriman barang. Penggunaan robot ini berhasil mempercepat rantai pasokan secara signifikan, tetapi pada saat yang sama, ribuan pekerjaan manusia terancam hilang.