Eksplorasi Ekspor Industri Non-Migas: Pergerakan Utama di Pasar Internasional pada Juni 2024

Pelabuhan Eksport Import (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Pada bulan Juni 2024, ekspor industri pengolahan non-migas Indonesia menunjukkan dinamika yang menarik dengan negara tujuan yang beragam. Berdasarkan data terbaru, Tiongkok atau Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menempati posisi teratas sebagai negara tujuan ekspor utama untuk sektor ini, diikuti oleh Amerika Serikat, India, Jepang, dan Singapura.

Pertumbuhan year-on-year untuk ekspor ke negara-negara ini menunjukkan variasi yang signifikan. Ekspor ke Tiongkok mengalami kenaikan sebesar 2,15%, mencerminkan stabilitas permintaan dari negara dengan populasi terbesar di dunia ini. Amerika Serikat, yang menjadi salah satu pasar utama bagi produk non-migas Indonesia, mengalami peningkatan ekspor sebesar 0,68%. Sementara itu, India menunjukkan lonjakan yang luar biasa dengan pertumbuhan ekspor sebesar 11,41%, mencerminkan peningkatan hubungan dagang yang kuat antara Indonesia dan India. Di sisi lain, Jepang dan Singapura mengalami penurunan ekspor masing-masing sebesar 5,83% dan 4,21%, yang dapat menjadi tanda peringatan bagi para pelaku industri untuk mengevaluasi strategi mereka di pasar ini.

Jika dilihat dari 30 negara tujuan ekspor terbesar, pertumbuhan paling mencolok secara year-on-year pada Juni 2024 adalah Swiss, Inggris, dan Australia. Ekspor ke Swiss melambung tinggi dengan pertumbuhan sebesar 2.575,01%, sebuah fenomena yang jarang terjadi. Inggris menyusul dengan pertumbuhan sebesar 173,56%, sementara Australia mencatat kenaikan sebesar 38,78%.

Rincian lebih lanjut menunjukkan bahwa tiga jenis industri pengolahan non-migas dengan kontribusi ekspor terbesar ke Swiss adalah Industri Pengolahan Lainnya, Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik, serta Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia. Sementara itu, ekspor terbesar ke Inggris didominasi oleh Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya, Industri Logam Dasar, dan Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki. Sedangkan ekspor terbesar ke Australia adalah dari Industri Logam Dasar, Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya, serta Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia.

Dengan dinamika ini, penting bagi para pelaku industri untuk terus memantau perkembangan di pasar internasional dan mengadaptasi strategi mereka agar tetap kompetitif di tengah persaingan global yang semakin ketat. Pergerakan ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan diplomasi ekonomi Indonesia, tetapi juga menunjukkan ketergantungan global terhadap produk-produk berkualitas tinggi yang dihasilkan oleh industri pengolahan non-migas nasional.