Mengapa Beberapa Negara Besar Terkesan Melindungi Para Hacker? Ini Alasannya

Hacker (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

 

Jakarta, WISATA - Fenomena perlindungan terhadap hacker oleh beberapa negara besar telah menjadi topik pembicaraan yang kontroversial. Banyak pihak yang bertanya-tanya mengapa pemerintah dari negara-negara tersebut tampak seolah-olah melindungi para pelaku kejahatan siber. Berikut ini adalah beberapa alasan yang menjelaskan fenomena tersebut.

1. Keuntungan Ekonomi dan Politik

Beberapa negara besar menyadari bahwa hacker dapat memberikan keuntungan ekonomi dan politik yang signifikan. Dengan kemampuan untuk meretas sistem komputer dan jaringan, hacker dapat mencuri informasi penting, merusak infrastruktur lawan, atau bahkan mempengaruhi hasil pemilihan umum. Dalam konteks ini, negara-negara tersebut mungkin melihat para hacker sebagai aset strategis yang dapat digunakan untuk mengamankan kepentingan nasional mereka.

2. Akses ke Informasi Intelijen

Hacker sering kali memiliki akses ke informasi yang sangat berharga, termasuk rahasia perusahaan, data pemerintah, dan informasi pribadi individu. Negara-negara besar dapat memanfaatkan informasi ini untuk keuntungan intelijen mereka. Dengan melindungi hacker, mereka memastikan bahwa informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk tujuan-tujuan strategis.

3. Pengembangan Teknologi dan Inovasi

Hacker sering kali memiliki keterampilan teknis yang sangat tinggi dan pemahaman mendalam tentang teknologi. Negara-negara besar mungkin melindungi para hacker dengan harapan dapat memanfaatkan keterampilan mereka untuk pengembangan teknologi dan inovasi. Dalam banyak kasus, hacker yang ditangkap kemudian ditawarkan pekerjaan di lembaga pemerintah atau perusahaan teknologi, di mana keterampilan mereka dapat digunakan untuk tujuan yang sah.

4. Menghindari Eskalasi Konflik Internasional

Menangkap dan menuntut hacker dari negara lain dapat memicu eskalasi konflik internasional. Oleh karena itu, beberapa negara memilih untuk tidak mengambil tindakan terhadap hacker, terutama jika hacker tersebut beroperasi di bawah perintah atau perlindungan pemerintah. Dengan demikian, negara-negara tersebut berusaha untuk menjaga stabilitas hubungan diplomatik dan menghindari potensi konflik.

5. Kontrol Terhadap Aktivitas Hacker

Dengan melindungi hacker, negara-negara besar dapat lebih mudah mengontrol dan memantau aktivitas mereka. Ini memungkinkan pemerintah untuk memastikan bahwa aktivitas hacker tetap sesuai dengan kepentingan nasional dan tidak mengancam keamanan negara sendiri. Selain itu, dengan memiliki kendali atas para hacker, pemerintah dapat meminimalkan risiko serangan balik yang dapat merugikan negara.

Statistik Terbaru tentang Perlindungan Hacker

Menurut laporan Cybersecurity Ventures, sekitar 30% dari serangan siber global berasal dari hacker yang beroperasi di bawah perlindungan negara besar. Sementara itu, penelitian dari Microsoft Digital Defense Report 2023 menunjukkan bahwa serangan siber yang didukung negara meningkat sebesar 40% dalam beberapa tahun terakhir, dengan mayoritas serangan tersebut berasal dari hacker yang berada di Rusia, China, dan Korea Utara.

Perlindungan terhadap hacker oleh beberapa negara besar bukanlah fenomena yang sederhana. Ada banyak alasan yang mendasari tindakan ini, mulai dari keuntungan ekonomi dan politik hingga pengembangan teknologi dan penghindaran konflik internasional. Memahami alasan-alasan ini penting untuk melihat gambaran yang lebih luas tentang dinamika keamanan siber global.

Untuk mendukung perkembangan ekonomi, teknologi, dan dunia digital, ajang Indonesia Internet Expo and Summit 2024 dalam Indonesia Teknologi and Innovation (INTI-2024) akan menjadi platform yang tepat untuk melihat inovasi terbaru dalam bidang teknologi dan internet. INTI adalah pameran dan konferensi terkait teknologi dan inovasi terbesar di Indonesia. Ikuti dan daftarkan diri Anda untuk mendapatkan informasi terbaru dan berpartisipasi dalam acara tersebut https://inti.asia/