MUSIK: Blantika Musik Indonesia 1985, Kaset Terlaris Hingga Duel God Bless vs Soneta
- Tangkapan Layar YouTube: Melintas
Selanjutnya, lagu hits ciptaan Pance lainnya yang meledak berjudul “Kerinduan” oleh Meriam Bellina, dirilis pada September 1985.Tak hanya Pance, nama lain yang benar-benar populer pada tahun 1985 adalah komposer muda Obbie Messakh.
Sejak muncul dengan “Birunya Rinduku” oleh Ria Angelina pada tahun 1984, dengan cepat Obbie menjadi pencipta lagu yang karyanya banyak ditunggu masyarakat, terutama penyanyi-penyanyi di bawah naungan JK Records.
Jika semula, tarif lagu ciptaan Obbie hanya Rp200 ribu hingga Rp300 ribu, kini Obbie pasang tarif 10 kali lipatnya, yaitu Rp3 juta setiap lagu. Pada tahun 1985, Obbie Messakh juga mengeluarkan album solonya yang juga laris berjudul “Kau dan Aku Satu”.
Album ini juga menelurkan hits lainnya seperti “Antara Cinta dan Dusta” serta “Abadi Namamu di Hatiku”.
Selain itu, banyak pula lagu hits yang diciptakan Obbie, merajai belantika musik pop Indonesia pada tahun 1985. Sebut saja “Untukmu Kuserahkan” - Lydia Natalia, dan “Istilah Cinta"nya - Heidy Diana.
Obbie juga menelurkan hits “Elegi Rinduku” yang dinyanyikan Ria Angelina, “Melodi Memori” - Eva Solina, berlanjut hits besar Helen Sparingga lewat “Birunya Cintaku”, serta tembang “Di Sini Aku Menanti” yang disenandungkan Iis Sugiarti, sebagai jawaban lagu “Kau dan Aku Satu”.
Tak hanya Pance dan Obbie Messakh, komposer senior Rinto Harahap, juga masih menunjukkan tajinya di tahun 1985. Karyanya yang populer sepanjang tahun 1985, antara lain “Dia Sahabat Karibku” milik Nia Daniaty yang populer pada bulan Februari. “Aku Tak Pernah Bosan” yang disenandungkan Nur Afni Octavia, serta "Dalam Mimpi” yang dinyanyikan Iis Sugianto. Nia Daniaty juga masih dipercaya Rinto membawakan “Masih Adakah Rindu”.Pencipta lagu A
